Ini 5 Alasan yang Bikin Kamu Enggak Lolos Interview

29 Agustus 2019 16:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wawancara kerja. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wawancara kerja. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setiap akan memasuki dunia pekerjaan, kamu harus melewati beberapa step, mulai dari mengirim CV, hingga akhirnya kamu harus menghadapi sesi wawancara.
ADVERTISEMENT
Saat wawancara berlangsung, pewawancara atau user mungkin memberikan sinyal positif kepadamu. Tapi, kenapa kamu akhirnya enggak lolos alias enggak diterima?
Yakin dengan kemampuanmu aja ternyata enggak cukup, lho. Kamu juga harus memperhatikan beberapa hal yang mungkin jadi penyebab kegagalanmu dalam proses interview. Berikut beberapa alasan yang mungkin menjadi penyebabnya.
Dalam hal ini, kejujuran ternyata enggak selalu baik, terutama saat wawancara kerja. Kamu harus berpikir dulu sebelum menjawab pertanyaan seperti "Kenapa kamu ingin meninggalkan pekerjaanmu saat ini?" atau "Kenapa kamu mau bekerja di perusahaan kami?".
Pertanyaan tadi bisa aja menjebakmu, kamu pun harus pintar menjawab pertanyaan tersebut. Daripada kamu terlihat begitu tertekan di tempatmu saat ini atau kamu menjelaskan kesulitanmu mendapatkan pekerjaan. Lebih baik, pakai 'lah jawaban yang lebih cerdas.
ADVERTISEMENT
Jelaskan aja seberapa besar keinginanmu untuk medapatkan pelajaran atau tantangan baru. Hal itu akan lebih membuatmu jadi terlihat memiliki motivasi dan antusias bekerja yang baik.
Saat interview, user biasanya akan menanyakan berbagai pertanyaan seputar pekerjaan atau tentangmu. Setelah kamu berhasil menjawab semua pertanyaan, kamu mungkin akan berbalik memberikan pertanyaan kepada user.
Namun, penyebab kamu ditolak bekerja di perusahaan itu, justru mungkin datang dari pertanyaanmu setelah interview. Pertanyaanmu membuktikan kalau kamu enggak melakukan penelitian mengenai perusahaan dengan baik, atau lebih buruk lagi, kamu enggak mengajukan pertanyaan apa pun setelah interview. Hal itu membuatmu terlihat enggak tertarik dengan pekerjaan yang ada di perusahaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Kamu mungkin terlalu fokus dengan interview yang akan kamu jalani atau bahkan pekerjaannya, sehingga kamu enggak sadar kalau caramu berjalan, berbicara, sikapmu sebelum atau saat wawancara berlangsung.
Mulai dari kamu mengetuk pintu atau enggak saat memasuki ruangan, caramu berpakaian, body language-mu, sampai caramu menjabat tangan pun akan masuk penilaian, lho. Semuanya bisa menjadi faktor penentu kamu akan diterima atau enggak di perusahaan tersebut.
Jadi diri sendiri emang baik, namun, kamu juga harus tahu dimana kamu harus menepatkan diri, ya.
Semua orang menginginkan gaji yang sesuai dengan ekspetasinya. Namun, pihak perusahaan memiliki persyaratannya sendiri untuk bisa mengabulkan keinginanmu tersebut.
Biasanya kamu akan diminta menuliskan ekspetasi gaji yang akan diberikan perusahaan jika kamu bekerja di sana, namun jika gaji yang kamu harapkan enggak sesuai dengan gaji karyawan lain yang setara denganmu, mungkin itu akan jadi pertimbangan.
ADVERTISEMENT
Makanya, kamu itu perlu melakukan riset soal gaji yang layak kamu dapatkan dengan job desk yang kamu kerjakan. Jangan asal mematok gaji sesuai dengan keinginanmu.
Kamu mungkin merasa muak dengan management di kantor yang lama, itu juga yang bikin kamu akhirnya memutuskan buat mencari pekerjaan lain.
Gaji rendah dan enggak naik-naik, management yang buruk, pekerjaan yang enggak sesuai dengan gaji, waktu kerja yang melelahkan, semua itu enggak bisa kamu jelaskan saat interview.
Walaupun kamu diminta menjelaskan alasanmu mencari pekerjaan lain, tetapi ini bukan saat yang tepat buat kamu melakukan sesi curhat, ya. Di depan user atau pewawancara, kamu enggak disarankan buat memberikan kesan yang buruk mengenai atasanmu atau kantor lama, hal itu enggak akan membuat kamu dinilai sebagai orang yang jujur, justru akan perusahaan berpikir dua kali buat menerimamu.
ADVERTISEMENT