Kenapa Banyak Remaja Mencampurkan Bahasa dalam Percakapan Sehari-hari?

5 September 2018 13:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ngobrol Sama Gebetan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Ngobrol Sama Gebetan (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Tanpa disadari, kadang seseorang menyisipkan bahasa Inggris ketika sedang berbicara bahasa Indonesia. Ini ditunjukkan dengan mengemukannya isu anak Jakarta Selatan di media sosial yang distereotipkan berbicara dengan gaya demikian.
ADVERTISEMENT
Wikipediawan pecinta bahasa Indonesia, Ivan Lanin, menjelaskan bahwa fenomena mencampur penggunaan bahasa dengan menyisipkan kata-kata tertentu dalam ranah linguistik disebut sebagai kode campur.
Ada sejumlah penyebab mengapa seseorang cenderung melakukan praktik kode campur. Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psikolog Anak dan Remaja, menyoroti dua sebab umum.
“(Pertama) sulitnya mencari padanan kata dalam bahasa Indonesia yang usianya masih terbilang muda dibanding bahasa Inggris. Buktinya banyak juga istilah bahasa Inggris yang di-Indonesia-kan karena tidak ada padanannya. Hal ini membuat sebagian orang merasa lebih mudah mengutarakan maksudnya dengan bahasa Inggris,” ujarnya.
Sedangkan sebab kedua, kata Vera, semakin banyak sekolah dengan kurikulum internasional atau nasional yang memang dalam kesehariannya siswa menggunakan bahasa Inggris baik dalam pelajaran maupun pergaulan di sekolah.
ADVERTISEMENT
Ada juga faktor psikologis mengapa kemudian bahasa campur kode ini cenderung digunakan oleh remaja kekinian. Menurut Vera, hal itu bisa jadi dikarenakan oleh tren yang diikuti anak-anak muda supaya mereka tetap diterima dalam kelompok pergaulannya.
“Mengikuti tren agar merasa menjadi anggota kelompok tertentu merupakan hal yang wajar terjadi khususnya di masa perkembangan remaja karena dengan menjadi anggota kelompok tertentu adalah bagian dari pembentukan jati diri mereka,” lanjut perempuan yang bekerja di Lembaga Psikologi terapan Universitas Indonesia.
Ketika ditanya perihal apakah ketidakteraturan bahasa anak Jaksel dapat dikategorikan penyakit secara psikologis, Vera menjawab sampai saat ini belum ada kategorinya secara khusus. Namun menurutnya ketidakteraturan bahasa sering juga menandakan adanya gangguan lainnya seperti gangguan kecemasan atau gangguan konsentrasi.
ADVERTISEMENT
Gangguan kecemasan berkaitan dengan sebab seseorang bicara menggunakan suara sangat pelan atau bicara kasar. Adapun gangguan konsentrasi diindikasikan, salah satunya, dengan bagaimana seseorang bicara tapi mudah berganti-ganti topik.
Penulis: Agaton Kenshanahan