Kesalahan Paling Banyak Dilakukan Milenial pada Akun Profil LinkedIn

21 Maret 2018 12:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran LinkedIn Dream Jobs (Foto: Dok. LinkedIn)
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran LinkedIn Dream Jobs (Foto: Dok. LinkedIn)
ADVERTISEMENT
Di zaman sekarang, ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh kalangan muda saat melamar pekerjaan. Salah satu yang bisa dilakukan adalah membuat akun LinkedIn. Eits, jangan salah, membuat akun LinkedIn enggak sekadar membangun relasi secara profesional, lho. Tapi, juga mencari pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Karena, enggak sedikit orang-orang profesional yang mencari calon karyawan mereka di situs website jaringan sosial berorientasi bisnis ini. Meski tampak seperti akun media sosial kebanyakan, namun menata profil LinkedIn sebenarnya enggak semudah yang dibayangkan.
Hal ini berlaku buat kamu yang ingin memperoleh pekerjaan dari LinkedIn. Masalahnya, banyak dari kita yang masih belum paham tentang bagaimana cara ‘menjual’ diri lewat platform ini.
Olivier Legrand, Managing Director, APAC, LinkedIn, mengungkap kesalahan paling banyak pada profil LinkedIn yang dilakukan oleh kalangan milenial.
“Well, salah satu kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh kalangan milenial pada akun LinkedIn mereka adalah mereka menjabarkan skills atau data diri dengan cara kuno,” ujar Olivier.
Dia kemudian menjelaskan bahwa kalangan muda kebanyakan ‘menjual’ diri mereka dengan menjabarkan data diri lewat poin demi poin.
ADVERTISEMENT
Padahal, para pencari kerja butuh sesuatu yang beda dari kalangan milenial. Mereka seharusnya menjabarkan diri dalam bentuk cerita. Hal ini diakui oleh Olivier jauh lebih menarik di mata para HRD.
“Mereka seharusnya membentuk sebuah cerita menarik tentang diri mereka, riwayat pekerjaan, atau pendidikan yang pernah mereka tempuh. Hal ini dianggap lebih atraktif daripada hanya menjabarkannya lewat poin-poin terstruktur,” tutupnya.