Kisah 5 Remaja Difabel yang Inspiratif

6 Desember 2017 18:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Medali (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Medali (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Memiliki keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk bisa berprestasi dan berkarya. 5 remaja penyandang disabilitas ini mampu membuktikannya.
ADVERTISEMENT
Mereka bisa meraih berbagai prestasi luar biasa yang bagi orang normal pun sulit dicapai. Berikut kumparan (kumparan.com) merangkum 5 remaja difabel berprestasi yang menginspirasi banyak orang:
1. Kayla Wheeler
Dilansir ABC News, Wheeler yang berusia 16 tahun ini terlahir tanpa kaki dan hanya memiliki satu lengan. Namun segala keterbatasan fisik yang ia miliki, tidak menyurutkan semangatnya dalam berprestasi. Ia pun terpilih mewakili AS dalam ajang Paralympic Swimming World Championship 2013.
Kegemarannya dalam berenang berawal ketika ia berusia 8 bulan. Karena terlahir tanpa lengan dan kaki, ia dianjurkan oleh dokter untuk melatih keseimbangan tubuh dengan berenang.
Sejak itu, ia terus mengasah keterbatasannya dan telah mengikuti berbagai macam kompetisi renang seperti kejuaraan Can Am Para Swimming, kejuaraan dunia di Belanda, sampai memenangkan kualifikasi paralympic di Dakota Utara 2012 dan hal itu membuatnya dapat mengikuti ajang Paralympic Swimming World Championship 2013.
ADVERTISEMENT
Prestasi terbaik yang ia raih adalah meraih perunggu di kejuaraan dunia Rio de Janeiro.
2. Jessica Long
Wanita kelahiran Russia berusia 25 tahun ini, merupakan anak adopsi karena kedua orang tua kandungnya tidak menginginkannya. Dikutip dari Team USA, Long terlahir cacat tanpa pergelangan kaki, tumit dan sebagian besar tulang di kakinya.
Long merupakan atlet renang. Sebelum menjadi perenang, Long pernah mencoba olah raga lain seperti gimnastik, basket, bersepeda, sampai cheerleading. Ia kemudian menemukan passionnya di bidang renang dan sejak itu mengikuti berbagai kejuaraan dan menorehkan prestasi seperti ajang Athens 2004 Paralympic games, Dia memenangkan 3 medali emas dan kejuaraan renang dunia IPC (International Paralympic Comitte) di Durban, Afrika Selatan.
ADVERTISEMENT
Long juga menjadi pemenang dari 77th AAU James Sullivan Award tiga kali (2007, 2012 dan 2013), meraih pengharagaan atlet wanita penyandang disabilitas terbaik dari ESPN dan menyandang perenang wanita penyandang disabiltas of the year dari Swimming World Magazine.
3. Chelsea McClammer
Dikutip dari Team USA, perempuan berusia 23 tahun ini mengalami kecelakaan di usia 6 tahun. Kecelakaan itu membuat punggungnya tidak dapat lagi berdiri tegak, sejak itu ia tidak dapat berjalan dan harus duduk di kursi roda. Merasa tidak boleh menyerah begitu saja, ia pun bangkit dan menjadi pebalap kursi roda.
McClammer telah mengikuti berbagai kejuaraan seperti Paralympic Games 2008 dan 2016, di Beijing, Cina, dan Rio de Janeiro, Brasil, ia menjadi atlet balap kursi roda termuda dari AS. Prestasi terbaik yang pernah diukirnya adalah meraih dua perak dan satu perunggu di Paralympic games 2008 dan 2016.
ADVERTISEMENT
4. Anthony Robles
Dilansir Bleacher Report, Robles adalah seorang pegulat yang terlahir dengan satu kaki, namun menolak menggunakan kaki palsu. Ia menolak segala bentuk bantuan dari luar dan memilih menerima kondisinya apa adanya.
Ia mulai melatih kemampuan manuvernya sejak usia 3 tahun dan mengasah tubuhnya agar menjadi lebih kuat. Pada usia 6 tahun, ia membuktikannya dengan menjadi pemegang rekor push up terbanyak di sekolahnya.
Ia memulai gulat sejak usia 8 tahun karena terinspirasi dari sepupunya. Saat SMA, Robles memenangkan dua kejuaraan gulat dengan skor fantastis 96-0. Ia tidak pernah kalah sama sekali terlepas dari tubuhnya yang cacat.
Prestasi terbaik yang pernah ia raih adalah menjuarai kompetisi gulat profesional NCAA Wrestling Championships 2010-2011, dia menjadi yang terbaik mengalahkan semua lawannya yang memiliki tubuh normal.
ADVERTISEMENT
5. Tatyana McFadden
McFadden tumbuh di panti asuhan sejak kecil di Russia. Ia terdiagnosa mengidap spina bifida, suatu kondisi yang membuat ada lubang di tulang punggungnya. Ia pun tumbuh dengan menggunakan kursi roda sejak kecil.
Karena kondisinya semakin melemah, ia pun mengikuti berbagai macam olah raga untuk melatih tubuhnya agar kuat kembali. Ia pernah mencoba renang, basket, hoki sampai scuba diving. Dari situ, ia menemukan kecintaannya pada balapan kursi roda.
Dikutip dari Team USA, di usia 15 tahun, McFadden mengikuti debut Paralympic pertamanya tahun 2004. Ia juga rutin mengikuti berbagai kejuaraan lainnya seperti kejuaraan dunia di 2006, Paralympic Beijing 2008, London 2012 dan Rio 2016.
Beberapa prestasi yang pernah ditorehkannya antara lain adalah satu medali perak dan perunggu pada Paralympic Athena 2004 dan Beijing 2008, satu emas dan perunggu di London 2012 dan satu medali perak dan emas di Rio 2016.
ADVERTISEMENT