Kisah Adolfo Cereme, Sang Juara Binaraga Berkursi Roda

Adelfo Cerame (Foto: Instagram/@adelfos_kitchen)

Keterbatasan memang tidak seharusnya menjadi penghalang seseorang untuk terus berkarya. Salah satunya adalah cerita hidup yang dialami oleh Adelfo Cerame. Pria asal New Jersey, Amerika Serikat ini mengajarkan kita bahwa kekurangan bukan halangan. Meski berada di kursi roda, Adelfo tetap mampu berprestasi sebagai atlet binaraga.

Apa yang dialami oleh Adelfo memang tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui proses yang panjang. Tahun 2005, pria yang kini berusia 34 tahun itu mengalami kecelakaan hebat yang menyebabkan kelumpuhan total pada kakinya. Di sebuah interview, ia mengaku sempat mengalami keterpurukan yang mendalam.

"Semuanya terasa berat kala itu. Situasi yang terjadi sangat buruk di mana menghancurkan ku baik secara jiwa, mental maupun fisik. Butuh waktu satu tahun untuk membuatku bangkit dan memulai segalanya dari awal lagi," ucapnya.

Titik balik hidupnya dimulai di tahun 2007. Saat itu ia melihat sebuah video di youtube tentang seorang yang berada di kursi roda di kompetisi binaraga. Adelfo mengaku sangat kagum dengan apa yang ia lihat.

"Segera setelah itu aku mencari tahu semua hal tentang binaraga berkusi roda. Aku berkata pada diriku sendiri jika aku juga bisa melakukannya dan itulah awal dari aku memulai ini (binaraga kursi roda)," jelas Adelfo.

Ketekunan membuat prestasi mendatanginya. Tahun 2008 ia memperoleh gelar pertamanya di kejuaraan binaraga kursi roda. Pada 2012, Adelfo juga pernah menjadi juara kedua kompetisi binaraga kursi roda tingkat nasional. Di tahun 2015, dia juga mengikuti World Latin Dance Cup berpasangan dengan penari kenamaan Marisa Hamamoto.

Untuk mempertahankan kondisi fisiknya, Adelfo memiliki caranya sendiri, seperti diet makanan. Menurutnya, diet haruslah membuat kita bahagia, tetap bersosial bukannya malah membuat kita menderita. Adelfo juga kerap wara wiri di media sosial, mempertontonkan kebolehannya melakukan bodybuilding.

Satu tips yang ingin ia berikan adalah "Jadilah seperti spons yang bisa menyerap semuanya (pengetahuan) dan buang apa yang menurutmu sudah tidak dan bekerja lagi, dan lakukan semuanya dengan apa yang sudah ada," tutur Adelfo