Mahasiswa ITS Rancang Dermaga Apung Atasi Bongkar Muat Sapi di Madura

31 Januari 2019 19:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alwi Sina Khaqiqi menunjukkan poster desain dermaga rancangannya. (Foto: Dok. ITS)
zoom-in-whitePerbesar
Alwi Sina Khaqiqi menunjukkan poster desain dermaga rancangannya. (Foto: Dok. ITS)
ADVERTISEMENT
Sebagai mahasiswa, Alwi Sina Khaqiqi merasa gelisah dengan permasalahan sistem bongkar muat sapi di Pelabuhan Rakyat Dungkek Kabupaten Sumenep, Madura. Mahasiswa Departemen Teknik Transportasi Laut ITS Surabaya ini lantas merancang desain dermaga apung untuk mengatasi masalah tersebut.
ADVERTISEMENT
Desain dermaga yang juga jadi karya Tugas Akhir (TA) ini menawarkan konsep yang lebih ramah hewan. Sebab, selama ini proses bongkar muat sapi dari Pulau Sapudi ke Kabupaten Sumenep masih dilakukan dengan cara dilemparkan ke laut lantaran kapal pengangkut sapi enggak bisa bersandar ke dermaga utama.
“Padahal, Pulau Sapudi memiliki produksi sapi tertinggi nomor dua se-Jawa Timur,” ujar pria yang akrab disapa Alwi ini dilansir situs resmi ITS.
Pelemparan sapi secara paksa enggak jarang bisa bikin sapi-sapi yang sedang dibongkar muat ini mati karena pergi ke tengah laut. Kalaupun sapi-sapi itu berhasil diturunkan hingga bibir pantai, berat sapi akan turun hingga 5 kilogram.
“Sehingga, hal ini juga mengakibatkan harga jual sapi ketika sampai di Sumenep turun hingga 20 persen,” kata cowok yang akan diwisuda bulan Maret 2019 ini.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itulah Alwi mendesain dermaga apung dengan bahan High Density Polyethylene (HDPE) yang harganya lebih ekonomis daripada beton. Dermaga dengan bahan ini dianggap memiliki estetika dan proses pengerjaannya relatif cepat.
Dermaga apung rancangan mahasiswa ITS. (Foto: Dok. ITS)
zoom-in-whitePerbesar
Dermaga apung rancangan mahasiswa ITS. (Foto: Dok. ITS)
“Waktu pemasangan dermaga apung dengan menggunakan HDPE ini hanya sekitar 20 hari,” terang mahasiswa angkatan 2014 ini.
Berdasarkan hasil penelitiannya Alwi mengungkap kalau desain dermaga apung rancangannya memiliki nilai kelayakan sekitar 1,35. Artinya, bila nilai kelayakan di atas angka 1, maka rancangannya layak untuk diwujudkan.
Dermaga apung ini diklaim mampu memuat sekitar 30 hingga 100 ekor sapi untuk setiap bongkar muat. Alwi juga mengantisipasi adanya ombak yang bisa mengenai dermaga apung tersebut nantinya. Untuk itu, ia menambahkan tiang pancang atau dolphin pada beberapa sudut pelabuhan.
ADVERTISEMENT
“Dolphin inilah yang nantinya akan menahan ombak agar tidak langsung mengenai dermaga,” tuturnya.
Ke depannya, mahasiswa asal Banyuwangi ini berharap agar ide karyanya tersebut enggak hanya berhenti sebagai hasil penelitian TA saja. Alwi berharap idenya dapat diimplementasikan juga secara langsung di Pelabuhan Rakyat Dungkek.