Mengenal Charles Allcroft, Kakek yang Dijuluki “Streetwear God"

23 Desember 2017 21:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Charles Allcroft (Foto: Dok. Highsnobiety)
zoom-in-whitePerbesar
Charles Allcroft (Foto: Dok. Highsnobiety)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa yang enggak tahu brand fashion seperti Supreme, BAPE, hingga Anti Social Social Club? Yap, brand ini memang lagi digemari oleh kalangan anak muda. Tapi apa jadinya kalau brand tersebut dipakai oleh seorang kakek berusia 73 tahun?
ADVERTISEMENT
Dilansir Highsnobiety, Charles Allcroft adalah mantan professor sejarah seni di Sekolah Seni Rupa. Sebelum ia menjadi seorang professor, ia pernah bekerja sebagai performance artist selama 25 tahun.
Di masa lalu, Allcroft pernah dikaitkan dengan Jenneth Webster, mantan Direktur Associate di Loncoln Center, dan mendapat pujian atas karyanya yang bernama “Vintage Wine” dan “Past Its Prime?”, yang merupakan sebuah refleksi dari usia, karir, dan perjuangan untuk tetap mempertahankan semangat hidup ke generasi selanjutnya.
Charles Allcroft Memakai ALIFE (Foto: Dok. Highsnobiety)
zoom-in-whitePerbesar
Charles Allcroft Memakai ALIFE (Foto: Dok. Highsnobiety)
Menurut Allcroft, tema dari karyanya itu sangat penting terhadap pandangannya tentang streetwear. Ketika berbicara tentang streetwear, Allcoroft sangat menggebu-gebu. Allcroft mengaku mengenal beberapa brand streetwear seperti Alyasha Owerka-Moore, Denim by Vanquish & Fragment, dan ALIFE saat ia bekerja di gudang buku The Strand.
Kantong Plastik Supreme (Foto: Dok. Highsnobiety)
zoom-in-whitePerbesar
Kantong Plastik Supreme (Foto: Dok. Highsnobiety)
Allcorft menceritakan bahwa ia juga membangun hubungan yang baik dengan beberapa pekerja di toko Supreme Lafayette, New York. Karena ia enggak bisa datang ke toko saat rilis produk di pagi hari, para pegawai di toko Supreme lantas menyisihkan produk yang pengin dibeli Allcroft, dan ia akan datang mengambilnya pukul 18.30 waktu setempat. Karena kebiasaan itulah, kantong belanjaan Allcorft akan dilabeli “Mr. 630”, meskipun mereka sebetulnya mengingat nama Allcroft.
ADVERTISEMENT
Itulah alasan kenapa Allcroft bisa mendapat beberapa item Supreme. Selain itu, kehidupan Allcroft juga begitu dekat dengan beberapa tokoh street culture dan fashion. Bahkan dia ingat pernah satu lift dengan perancang muda baru yang sedang naik daun saat itu.
“Seseorang mengatakan kepada saya bahwa ia sedang mengerjakan mereknya sendiri. Dia menulis namanya di dalam lift barang. Tahun berlalu, dan brand-nya mulai berjalan baik. Itulah brand Hood By Air,” ujar Charles Allcroft kepada Highsnobiety.
Hubungan Allcroft dengan pakaian juga diperkuat oleh banyaknya perjalanan yang telah ia lewati. Kecintaannya pada Hood by Air misalnya, semakin meningkat melalui eksplorasi budaya klub, yang membuatnya berkendara ke Berlin.
Sama seperti anak muda lain, brand streetwear fashion favoritnya adalah Supreme, Encyce, hingga COME TEES. Allcroft juga bercerita, bahwa ia pernah mengalami kejadian menarik dengan pemain skateboard, Josh Velez.
ADVERTISEMENT
“Saya melihat teman saya Josh di hoodie Supreme x Louis Vuitton. Kukatakan padanya bahwa harga yang diminta adalah 25 ribu dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 330 juta,” katanya.
“Keesokan harinya dia mengeluarkan ponselnya. Di sanalah ia berada, di udara, dengan sebuah kabut di malam yang gelap. Dia berkata ‘Time Square, 2 dini hari.’ Saya mengatakan bahwa ada orang yang mengubah hoodie menjadi rekening bank. Dia berkata ‘Saya ingin mengubahnya menjadi kenangan,” tambahnya.
Charles Allcroft (Foto: Dok. Highsnobiety)
zoom-in-whitePerbesar
Charles Allcroft (Foto: Dok. Highsnobiety)
Karena kecintaannya terhadap produk streetwear, Allcroft mengatakan bahwa streetwear sekarang ini bukan lagi sekadar pakaian, melainkan barang yang bisa diinvestasikan.
Tapi buat mereka yang baru-baru ini menyukai produk streetwear, Allcroft punya saran yang bijak untuk menemumkan gaya pribadi.
ADVERTISEMENT
“Coba tanya ke diri kamu, kenapa kamu membelinya? Apakah kamu mengikuti hype atau mengikuti keinginan kamu? Jika kamu mengikuti keinginan kamu, maka kamu bisa menggabungkan keinginan itu menjadi sesuatu yang baru. Sesuatu yang sebelumnya belum pernah ada,” ujar Allcroft.
“Saat kamu memakai produk streetwear, kamu ibarat membawa api. Orang-orang akan melihat kamu. Dan kamu akan terlihat lebih bersinar,” tutupnya.