Menikmati Musim Semi di Album Baru Vira Talisa

23 Februari 2019 10:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyanyi Vira Talisa saat berkunjung ke kantor Kumparan, Kamis (4/4). Foto: Faisal Rahman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penyanyi Vira Talisa saat berkunjung ke kantor Kumparan, Kamis (4/4). Foto: Faisal Rahman/kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia bisa jadi satu-satunya negara yang punya musim paling banyak di dunia. Selain musim hujan dan musim kemarau, kita juga punya musim durian, rambutan, mangga, sampai musim kawin.
ADVERTISEMENT
Tapi ada beberapa musim yang enggak Indonesia punya. Salah satunya yaitu musim semi. Musim ketika kelamnya musim dingin undur diri, awan hitam berganti cerahnya matahari, dan angin segar membuat bunga menari-nari.
Kurang lebih gambaran ini yang pengin disajikan Vira Talisa dalam debut albumnya, 'Primavera'. 'Primavera' yang diambil dari bahasa Italia berarti 'musim semi' ini, dianalogikan Vira sebagai awal harapan baru yang tumbuh. Penuh dengan kepercayaan diri, keceriaan, dan kehangatan.
"Gue mau bikin album yang cerah, dari segi musik maupun pesan lewat liriknya. Entah ilham atau gimana, kata 'primavera' lewat di kepala. Kebetulan ada lagunya Bruno Nicolai yang judulnya itu dan gue suka banget," terang dia, dalam hearing session 'Primavera' di Kios Ojo Keos, Jakarta Selatan, Jumat (22/2).
ADVERTISEMENT
Buat yang enggak familiar sama Bruno Nicolai, dia adalah seorang komposer musik asal Italia yang populer di tahun 1960-an sampai 1980-an. Jangan heran kalau Vira mendengarkan Nicolai, karena memang inspirasinya dalam album ini didominasi oleh musik pop pada era itu.
Penyanyi Vira Talisa di kantor kumparan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Namun genre yang disuguhkan Vira enggak cuma itu. Ada juga samba dalam single berjudul sama dengan albumnya, 'Primavera', sentuhan beat waltz di 'Matahari', dan pengaruh dari musik Beach Boys dalam 'For The Time Being'.
Selain genre yang berbeda-beda, cewek yang pernah menyabet penghargaan Best New Comer di Anugerah Musik Indonesia 2016 ini juga untuk pertama kalinya menulis lirik berbahasa Indonesia.
"Jujur gue kurang mengulik lagu Indonesia. Tapi setelah ketemu Guruh Soekarnoputra dan Fariz RM jadi sering mendengarkan lagu-lagu mereka. Sebelum gue berani nulis, gue belum menemukan gaya bahasa yang cocok buat gue dalam bahasa Indonesia, (untuk) penulisan lagu. Sampai gue ngerasa lagu-lagu ini (di album 'Primavera') gue banget cara nulisnya. Terus gue enjoy banget mulai dari situ," tutur dia.
Penyanyi Vira Talisa berpose pada saat sesi foto di kantor kumparan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Bahkan enggak cuma bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, Vira juga menyisipkan lirik berbahasa Prancis di album 'Primavera'. Lirik tersebut ada di lagu 'Down in Vieux Cannes'.
ADVERTISEMENT
"Tadinya pengin reff cuma 'parapap papa'. Tapi enggak boleh sama Dityo (Raditya Bramantyo sebagai produser). Terus gue mikir apa, ya? Gue inget di bahasa Prancis (kata) 'pas' itu (artinya) 'jangan'. Dan waktu gue ke Cannes, itu ketemu musisi di pasar nyanyi lagu liriknya 'mon enfant ne t'inquiète pas' yang artinya 'anakku jangan khawatir'. Momen itu nempel dan ya, udah, reff-nya bahasa Prancis," cerita Vira.
Meski genre berbeda, dan lirik dalam tiga bahasa, Vira menyebut kedelapan lagu dalam album ini merupakan rangkaian cerita yang saling melengkapi. "Harus didengerin satu-satu untuk merasakan albumnya secara utuh," ucapnya.
Sayangnya, kamu harus sedikit bersabar untuk mendengarkan 'Primavera'. Karena baru akan dirilis di semua platform digital streaming pada 1 Maret 2019.
ADVERTISEMENT
Sambil menunggu 'musim semi' tiba, yuk, dengarkan dulu minialbum Vira Talisa yang dirilis pada 2016 lalu, di bawah ini.