Merajut Asa lewat Skateboard

21 Juni 2018 17:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Anggapan konyol tentang membangun karier dan kehidupan dari olahraga skateboard mungkin masih terdapat di benak sebagian orang. Bagi mereka, papan oval berukuran 7-8 inci yang dilengkapi empat roda itu, tak lain hanyalah sebuah permainan bernuansa urban yang identik akan bahaya cedera.
ADVERTISEMENT
Jika kamu adalah salah satu yang setuju akan itu, ada baiknya untuk tidak mengatakan hal tersebut di depan para skateboarder. Sebab, selain merupakan sebuah 'penghinaan', anggapan itu pun nampaknya telah menafikkan fakta di lapangan bahwa karier dan kehidupan bisa diraih melalui olahraga skateboard.
Anthony Adam Caya (40) adalah salah satu buktinya. Memulai karier di dunia skateboard pada tahun 1997, pria yang juga dikenal dengan nama alias Tony Sruntul ini, kini telah berhasil menjadi salah satu sosok skateboarder yang disegani di tanah air.
"Äwalnya dikenalin sama teman, lalu main di areal pekarangan rumah. Terus dengar-dengar info kalau di Senayan itu banyak orang yang main skate, akhirnya hari Minggu kita coba ke sana," tutur Tony saat ditemui kumparan di kawasan BSD pada Kamis (7/6) petang.
ADVERTISEMENT
Selama lebih dari dua dekade menekuni bidang tersebut, prestasi tentu bukan sesuatu yang luput dari sepak terjang Tony. Sederet piala dari kompetisi di berbagai kancah sudah ditorehkan oleh skateboarder yang menggemari trick 360 flip tersebut.
Tony Sruntul (Foto: Iqbal Dwiharianto/kumparan)
"(Mimpi) saya istilahnya sudah tercapai, dan itu pun harus sampai ke Cina dan beberapa (negara) Asia. Sampai ke Amerika pun saya pernah. Tanpa disadari, dengan skateboard, ternyata kita bisa sampai ke mana saja kita mau bawa," ucapnya.
Namun, apakah capaian di dunia skateboard lantas berakhir hanya sampai deretan piala saja? Bisakah seseorang, khususnya di Indonesia, menggantungkan hidup sepenuhnya kepada olahraga yang begitu populer di negara Paman Sam tersebut?
"Kalau serius, itu (skateboard) bisa sepenuhnya menjadi bagian atau tumpuan untuk menghasilkan (ke arah) finansial, ya. Karena dalam sebuah olahraga ataupun hobi, itu banyak sekali membuat peluang-peluang atau bisnis juga," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini peluang itu sendiri diwujudkan Tony dengan merambah beberapa hal lainnya yang masih berada dalam ekosistem skateboard. Selain menjadi pendiri Green Skate Lesson, sebuah sekolah informal bagi para skateboarder pemula, ia juga diketahui membuka sebuah toko skateboard di bilangan Jakarta Timur.
Menurutnya, prospek untuk menjadi seorang skateboarder sendiri untuk saat ini sangatlah cerah. Terutama dengan dijadikannya skateboard sebagai salah satu cabang di pentas olahraga internasional, para skateboarder muda seharusnya memiliki kesempatan yang lebih besar untuk bisa berjenjang karier di bidang tersebut.
Hal itu pun seolah didukung dengan tumbuh suburnya perkembangan infrastruktur pendukung olahraga skateboard di tanah air. Bukan hanya soal pertambahan jumlah skatepark, tapi juga jumlah komunitasnya yang semakin hari semakin berkembang.
ADVERTISEMENT
"Komunitas Indonesia itu sudah sangat maju ya, dan sudah berkembang sangat pesat banget, beda sama jaman dulu. Karena saya lihat hampir di seluruh Indonesia sudah ada komunitas skateboard dan skateparknya juga. Jadi semakin banyak ada skatepark, bakal tumbuh yang namanya komunitas," kata Tony.
Saat ini, tutur Tony, para skateboarder Indonesia pun sedang berupaya untuk membuat organisasi skateboard yang mandiri, dan dikelola oleh orang-orang yang memang berasal dari lingkungan pecinta skateboard. Sebab, selama ini skateboard masih berada di bawah naungan Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (PERSEROSI).
"Mudah-mudahan sih dengan adanya kita secara legalitas dan solidnya kita dari temen-temen itu bisa buat kita lebih bagus lagi dalam mengorganisir komunitas-komunitas indonesia, khususnya skateboard," harapnya.
ADVERTISEMENT
Baginya, filosofi bermain skateboard itu sederhana. Tak perlu muluk-muluk, cukup dengan menyenangi apa yang dilakukan dan biarkan hasilnya mengikuti.
"Skateboarding itu for fun. Jadi semua itu harus disenangi dulu. Kalau kamu sudah senang, melakukan apapun pasti berhasil," tutupnya.