Meraup Pundi-pundi dari Ingar Bingar Dunia Malam

29 Juni 2018 16:51 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi clubbing (Foto: shbs)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi clubbing (Foto: shbs)
ADVERTISEMENT
Clubbing bukan lagi kegiatan yang asing di kalangan remaja. Tidak sedikit remaja yang menjadikan clubbing sebagai bentuk hiburan untuk mencari sumur kesenangan sesaat. Dengan cara menyewa table serta disuguhkan beberapa botol minuman beralkohol dari venue tertentu yang mengadakan event, para remaja bisa mendapatkan sedikit percikan manisnya dunia malam. Salah satu hiburan pelengkapnya ialah iringan musik yang selalu berputar sepanjang malam. Biasanya, jenis musiknya mengarah ke genre Electronic Dance Music atau biasa kita kenal dengan istilah EDM.
ADVERTISEMENT
Selain mendengarkan musik yang dimainkan oleh dj, clubbing juga bisa menjadi sarana untuk para generasi muda agar dapat bersosialisasi dengan orang-orang baru yang umumnya berusia sepantar. Namun dikarenakan biaya untuk clubbing yang terhitung cukup mahal, jenis hiburan ini biasanya dilakukan oleh kalangan remaja yang hidup berkecukupan. Uniknya, hobi clubbing di kalangan muda-mudi yang identik dengan menghamburkan uang dan dicap negatif ini, ternyata bisa menghasilkan uang juga lho, guys!
Ilustrasi seorang DJ. (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang DJ. (Foto: Unsplash)
Menurut Emirega Asanda atau yang akrab dipanggil Ega, kegemarannya untuk clubbing tersebut diawali dari rasa penasaran, apa saja hiburan yang bisa didapatkan olehnya pada jam-jam malam tersebut. Dari situ pula peluang bisnis untuk membuat suatu event atau gig terlintas.
"Pertama-tama dulu gua penasaran aja kayak gimana sih kalo dj main di club, dan apa bedanya sama live music, lebih ke arah hiburannya sih kalo gua," ujar Ega.
ADVERTISEMENT
Selain Ega, salah satu rekan kerjanya, Irsyad Bachmid, menilai point of interest dari clubbing itu biasanya terletak pada orang yang bertanggung jawab dalam memainkan lagu dengan genre EDM yang cukup familiar di telinga para kawula muda.
"Biasanya di event gua itu dj banyak dateng karena emang udah kenal aja sih. Gara-gara udah sering main, jadi gua sudah tahu persis kualitas dia bakal asik kalau main di event," jelas Irsyad yang juga pendiri salah satu event bernama Cabron.
Ilustrasi bar (Foto: RondellMelling)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bar (Foto: RondellMelling)
Dengan modal kurang lebih 5 juta dari hasil pengumpulan biaya kolektif para pendiri, biasanya keuntungan yang didapat bisa 15% sampai 20% dari hasil penjualan botol.
Kemudian, apa saja sih yang harus dilakukan untuk mengadakan event di klub malam? Daffa Farras, salah satu pendiri event Hoesco, mengungkap, selain tempat atau venue yang tepat untuk melaksanakan event tersebut, lokasi venue yang terjangkau dan strategis sangat berpengaruh pada pengunjung event. Semakin strategis, semakin banyak pula pengunjung yang akan datang.
ADVERTISEMENT
"Rencana event gua, venue-nya di daerah-daerah yang enggak asing lah terutama buat anak Jakarta Selatan. Biasanya gua bikin event di rooftop atau bar gitu di kawasan Kemang," kata Daffa.
Setelah mendapatkan venue yang pas, hal yang harus dilakukan berikutnya ialah menguasai marketing. Dengan marketing yang tepat, hal tersebut dapat menggaet lebih banyak pengunjung ke event tersebut. Biasanya cara marketing untuk mempromosikan event adalah dengan cara online, karena lebih mudah dan minim biaya.
Sarana penyampaian promosi dengan medium poster yang disebarluaskan melalui media sosial atau video teaser, juga harus dikemas semenarik mungkin. Promosi ini punya andil yang cukup besar pada kesuksesan event tersebut.
Ilustrasi clubbing (Foto: Free-Photos)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi clubbing (Foto: Free-Photos)
Siapa sangka, clubbing yang ‘terlihat’ menghambur-hamburkan uang ini nyatanya juga bisa jadi ladang bisnis lho, buat kamu. Jadi, apakah kamu tertarik untuk mencoba peruntungan di bisnis ini?
ADVERTISEMENT
Reporter: Ramzy Erzano/ SPEAR SMAN 34 Jakarta