Merinding Saat Mendengarkan Musik, Pertanda Kalau Otak Kamu Spesial

27 Desember 2017 18:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mendengarkan musik (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mendengarkan musik (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Apakah kalian pernah merinding saat mendengarkan musik? Bisa jadi, kalian memiliki kepekaan emosi yang lebih tinggi dari orang lain.
ADVERTISEMENT
Dilansir NME yang mengutip hasil riset Matthew Sachs, seseorang yang merasakan perasaan merinding saat mendengarkan musik disebut memiliki kepekaan emosi yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak.
Riset yang tertuang dalam sebuah paper berjudul “Brain Connectivity Reflects Human Asthetic Responses to Music” itu, secara garis besar menyebutkan bahwa mereka yang merinding saat mendengarkan musik memiliki perbedaan struktural pada otak mereka.
Menurutnya, orang-orang tersebut memiliki serat penghubung antara organ pendengaran dengan bagian otak yang mengolah emosi dalam jumlah yang lebih tinggi.
“Volume yang lebih tinggi pada serat yang menghubungkan korteks pendengaran mereka dengan area yang berhubungan dengan (tempat) pemrosesan emosi, yang berarti kedua area tersebut (mampu) berkomunikasi dengan lebih baik,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Penelitian yang diterbitkan pada jurnal Oxford Academic pada 2016 itu, melibatkan setidaknya 237 partisipan yang kemudian diseleksi menjadi hanya 20. Para partisipan ini kemudian diuji dengan cara mendengarkan 6 lagu yang terdiri dari 3 lagu favorit, serta 3 lagu yang berupa variabel kontrol.
Saat proses tersebut berlangsung, respon emosi mereka mulai diniliai dari angka 0 (netral) sampai 10 (sangat menikmati). Kemudian, saat partisipan merasa merinding, mereka disuruh untuk menekan tombol spasi pada keyboard, untuk menandakan durasi perasaan merinding yang mereka rasakan.
Berbicara pada majalah Quartz, Sachs mengatakan bahwa risetnya ini akan memiliki dampak terhadap proses penyembuhan penyakit depresi.
“Depresi menyebabkan ketidak mampuan untuk merasakan kenikmatan dalam kehidupan sehari-hari. Kamu bisa menggunakan musik dengan seorang terapis untuk menjelajahi perasaan,” ucap Sachs.
ADVERTISEMENT