Milenial Aceh Siap Jadi Avengers Kalahkan Hoax

19 Maret 2019 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hoax (Ilustrasi) Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Hoax (Ilustrasi) Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Semenjak memasuki musim pesta demokrasi pemilu 2019, informasi palsu (hoax) kerap menyebar di berbagai platform media sosial. Komunitas Milenial Aceh Anti Hoax (KMA2H) mengibaratkan, hoax adalah seorang penjahat bernama Thanos. Untuk melawan itu, maka mereka siap menjadi avengers.
ADVERTISEMENT
“Kita harus jadi Avengers untuk mengalahkan penjahat bernama Thanos (hoax). Hoax bisa membuat seorang sahabat bertengkar dengan sahabatnya sendiri,” kata Koordinator KMA2H, Romi Rosadi, saat mendeklarasikan komunitasnya, Selasa (19/3).
Romi mengatakan, komunitas KMA2H menggaet semua kalangan milenial yang ada di Aceh. Tujuannya untuk memerangi hoax dan memberikan pengetahuan tentang informasi mana yang benar dan mana yang palsu, serta menjadi benteng terdepan memantau informasi palsu yang berseliweran.
Komunitas Milenial Aceh Anti Hoax (KMA2H) Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
“Kenapa milenial? Karena pengguna gadget paling banyak adalah milenial. Jika (hoax) di Aceh clear, hoax di Sumatera bisa teratasi,” ujarnya.
Romi mengungkapkan, terbentuknya KMA2H atas dasar rasa kerisihan melihat maraknya hoax yang beredar di tengah masyarakat. Di mana masyarakat saat ini kebanyakan tidak melakukan cek danricek dari informasi yang dikonsumsinya.
ADVERTISEMENT
“Atas dasar itulah kita membentuk komunitas ini. Kami akan menangkal hoax terutama di kalangan milenial. Memberikan edukasi apabila mendapat informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya.
Komunitas Milenial Aceh Anti Hoax (KMA2H) Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Romi mencontohkan seperti kasus hoax foto Ma’ruf Amin yang diedit oleh seorang pemuda Aceh Utara akhir tahun 2018 lalu. Informasi itu, kata dia, telah membuat masyarakat resah dan gaduh akibat informasi sesat tersebut.
“Komunitas ini hadir tidak hanya sebatas pilpres saja. Tetapi kita akan tetap mengawal ragam informasi yang beredar di Aceh sampai kapanpun,” pungkasnya.