Milenial Akui Tak Suka Kerjakan Sesuatu Mepet Tenggat Waktu

2 Februari 2018 16:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Waktu (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Waktu (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam urusan memenuhi tugas atau janji, waktu merupakan sesuatu yang harus benar-benar diperhatikan. Sebab, selain dapat kelewatan tenggat waktu pengumpulan, manajemen waktu yang kurang baik juga dapat membuat orang lain kecewa terhadap kita.
ADVERTISEMENT
Namun, semua orang punya kebiasaan yang berbeda. Beberapa milenial mungkin punya kebiasaan mengerjakan sesuatu secara mepet. Namun, tak sedikit pula yang mengaku senang menyelesaikan tanggung jawabnya jauh hari sebelumnya.
Bagaimana dengan kamu?
Untuk mengetahui kecenderungan perilaku milenial terhadap hal ini, kumparan (kumparan.com) pun bertanya kepada beberapa orang.
Salah satunya adalah Aji (23). Pemuda yang tinggal di Kotagede, Yogyakarta, ini mengatakan lebih memilih untuk datang lebih awal saat memilki janji dengan orang lain. Dengan begitu, menurutnya selama ini ia selalu bisa pulang sesuai jadwal yang telah ditentukan.
"Kalau untuk menyelesaikan tugas, saya selalu mengusahakan satu hari sebelum tenggat waktu. Mengantisipasi kalau ada kekurangan dan kesalahan setelah dikoreksi. Jadi bisa disempurnakan," ucap Aji.
ADVERTISEMENT
Hampir senada dengan Aji, Shofani (22), mahasiswi Bandung, memilih untuk mengerjakan sedikit demi sedikit tugas yang ia dapatkan.
"Alasannya biar enggak panik aja saat menjelang tenggat waktu," ucap dia.
Namun, dalam urusan memenuhi janji dengan orang lain, Shofani biasanya perlu melihat dulu dengan siapa ia berjanji. Meski begitu, dia cenderung tetap berangkat dekat dengan waktu yang sudah ditentukan, atau menyesuaikan dengan situasi.
Perbaiki manajemen waktu. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Perbaiki manajemen waktu. (Foto: Thinkstock)
"Misalnya aku janjian pukul 11, aku berangkat pukul 10.30 atau waktunya disesuaikan aja. Biar bareng aja ketemunya, enggak perlu saling nunggu," tambah Shofani.
Begitu pula dengan Rizta (22). Perempuan Yogyakarta ini juga merasa enggan kalau harus menyelesaikan tugas atau datang mepet dari waktu perjanjian.
"Aku suka grogi kalau harus mepet-mepet sama tenggat waktu," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Dari tanggapan yang kumparan (kumparan.com) dapatkan, mengerjakan sesuatu dekat dengan deadline memang tidak jadi pilihan milenial. Dengan alasan hampir serupa, mereka ingin memberikan yang terbaik tanpa harus merasa 'grogi' atau 'panik' saat mengerjakan tugas atau memenuhi janji.
Bagaimana pendapat kamu terkait hal ini?