Milenial, Ini 5 Tips Utama untuk Membuat Startup

10 Oktober 2018 13:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Membangun Startup (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Membangun Startup (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Mendirikan startup barangkali telah menjadi tren dan cita-cita baru bagi generasi milenial saat ini. Bagaimana tidak? Kesuksesan sejumlah startup macam Go-Jek, Tokopedia, dan Bukalapak tampak mengiming-ngimingi mereka yang melihat perkembangannya sekarang.
ADVERTISEMENT
Namun, kesuksesan raksasa startup tidak bisa diraih secepat kilat. Ditemui di konferensi pendidikan IndonesiaX pada Selasa (9/10), Alamanda Shantika, mantan Vice President Product Go-Jek, memberikan lima tips bagi kamu yang ingin mendirikan startup dari nol.
1. Mulai dari masalah
Jangan menciptakan masalah (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Jangan menciptakan masalah (Foto: Thinkstock)
Programer yang membidani lahirnya aplikasi Go-Jek itu menekankan perlunya memulai usaha dari masalah yang ada di masyarakat. Dari permasalahan tersebut, bisa muncul ide usaha yang bisa dikembangkan dan laku untuk dijual karena usaha kita bisa menyelesaikan permasalahan tersebut.
2. Validasi produk
Kemudian cewek yang akrab disapa Ala itu bertanya, “Apakah produk ini bisa market fit atau enggak. Tahunya itu simple, ada yang mau beli apa enggak?”
Dalam memvalidasi produk jangan menggunakan sembarang riset. Banyak orang melakukakan riset hanya sekadar menawarkan produk apakah orang-orang mau menggunakannya. Padahal riset ini mesti didasarkan pada kebutuhan riil stakeholder sehari-hari yang ada di lapangan.
ADVERTISEMENT
3. Start Small
“Lihat kesempatan apa yang ada di depan kalian, kadang saya melihat teman punya ide tapi enggak mau memulai, mulainya kecil dulu,” kata perempuan yang kini jadi sociopreneur di Binar Academy.
Tidak perlu muluk-muluk memikirkan investor dapat dari mana dan punya modal berapa. Apa yang kita pikirkan bisa dieksekusi dengan model usaha yang kecil terlebih dahulu.
4. Gaet sendiri konsumen awal
Nadiem Makarim saat swa foto dengan driver Go-Viet di Hanoi. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nadiem Makarim saat swa foto dengan driver Go-Viet di Hanoi. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Karena memulai dengan model usaha yang kecil, mau tak mau kita pun harus berjibaku terlibat dalam menarik sendiri konsumen awal (early adopter) untuk menggunakan produk kita. Tipsnya, manfaatkan medsos dan pertemanan yang kita punya.
“Dulu Nadiem (CEO Go-Jek) waktu pertama kali bangun Go-Jek itu dia bener-bener ngirimin link download app Go-Jek ke semua temen-temennya. Itu yang kadang founder tuh malu untuk mendapatkan early adopter,” kata Ala mencontohkan.
ADVERTISEMENT
5. Pinpoint
Ilustrasi Jembatan (Foto: Picjumbo)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jembatan (Foto: Picjumbo)
“Jadi bagaimana kita tuh bisa ngelihat semua pihak yang akan berhubungan dengan startup kita, kita bisa ngelihat semua tuh punya pinpoint, punya masalah mendalam,” jelas Ala.
Ala mencontohkan bagaimana ketika membangun Go-Jek, semua pihak dari mulai pembuat app, costumer, dan driver punya masalah dan kebutuhan masing-masing. Dengan melihat pinpoint itu, startup diharapkan jadi penghubung setiap permasalahan yang ada.