Nenek 88 Tahun Ini Punya Ingatan Lebih Kuat dari Kamu

14 Juli 2017 17:23 WIB
comment
14
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Evelyn Finegan, superager berusia 88 tahun. (Foto: Twitter: dose)
zoom-in-whitePerbesar
Evelyn Finegan, superager berusia 88 tahun. (Foto: Twitter: dose)
ADVERTISEMENT
Lansia yang berusia sekitar 80 tahunan biasanya didapati telah memiliki keterbatasan ingatan atau sering dikenal dengan pikun. Tentu usia adalah faktor utama menurunnya kemampuan mengingat.
ADVERTISEMENT
Namun dalam beberapa kasus ditemukan juga fenomena unik yaitu lansia berusia 80 tahunan dengan usia otak 50 tahunan. Seperti yang terjadi pada Evelyn Finegan, lansia berusia 88 tahun asal Chicago, Ilinois, Amerika Serikat.
Evelyn adalah lansia yang memiliki otak super atau dikenal dengan istilah superager. Dilansir Dailymail, superager pertama kali teridentifikasi pada tahun 2007 oleh ilmuwan di Cognitive Neurology and Alzheimer's Disease Center di Northwestern University Feinberg School of Medicine.
Peneliti menyebutkan para lansia dengan kondisi superager memiliki kecerdasan sosial yang tinggi dan memiliki risiko rendah terkena alzheimer.
Lalu bagaimana cara mengetahui seorang lansia adalah seorang superager. Evelyn kemudian menceritakan pengalamannya menjalani tes superager.
"Saat itu aku diberikan pertanyaan, apakah aku bisa menyebutkan nama-nama hewan yang aku ketahui. Lalu aku menyebutkan semua hewan itu terus dan terus hingga akhirnya aku diminta berhenti," kata Evelyn seperti dikutip dari akun Twitter dose.
ADVERTISEMENT
Sementara itu peneliti lain, Emily Rogalski, mengatakan bahwa fenomena superager termasuk kondisi yang langka.
"Kami memberikan kualifikasi yang begitu tinggi. Ada sekitar 1.000 orang yang merasa mereka adalah superager. Namun kenyataannya hanya 5 persen saja dari jumlah itu yang memenuhi kualifikasi sebagai superager," kata Emily.
Emily menambahkan, biasanya para superager adalah individu yang aktif bersosialisasi dan memiliki hidup yang sederhana. Disebutkan juga ciri khas dari superager ini adalah bagian korteks (otak besar) yang tebal serta saraf yang lebih banyak sehingga dianggap memiliki kecerdasan sosial yang tinggi.
Sampai saat ini belum bisa disimpulkan apa penyebab seseorang bisa memiliki kondisi superager. Namun para ahli beranggapan ini bisa karena genetik atau kombinasi faktor lain. Dalam penelitian lain, mereka yang masa mudanya rajin berolahraga, membaca buku, pandai berbahasa asing dan hidup sehat, bisa membuat masa lansia bisa tetap segar bugar.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, bagi Evelyn menjadi seorang superager merupakan kebahagiaan bagi dirinya dan mendapat harapan hidup yang baik.