Panduan Bermain Kamera Analog #35mm bagi Pemula

7 Agustus 2019 18:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kamera analog. Dok: Pixabay/Congerdesign
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kamera analog. Dok: Pixabay/Congerdesign
ADVERTISEMENT
Kamera analog mendapatkan kembali popularitasnya beberapa tahun belakangan ini. Bukan hanya digemari di kalangan penggemar fotografi, tapi juga generasi milenial yang sekadar penasaran dan hanya ingin coba-coba.
ADVERTISEMENT
Tagar #35mm dan #FilmIsNotDead ramai digunakan untuk memamerkan hasil jepretan dari kamera analog di media sosial seperti Instagram. Bagi pemula, mungkin mulai belajar kamera analog akan sangat membingungkan.
Nah, daripada bingung, mending simak panduan bermain kamera analog bagi pemula berikut ini, yuk!
1. Enggak kenal maka enggak sayang
Sebelum ikut-ikutan posting #35mm di Instagram, tentunya kamu harus paham dulu istilah-istilah yang digunakan dalam kamera analog.
Kamera analog enggak bisa dihapus seperti pada kamera digital. Dalam penggunaannya, kamera analog membutuhkan film dan baterai.
35mm merupakan jenis film yang paling umum digunakan pada kamera analog. Film ini merupakan format film yang populer karena paling mudah didapatkan dan diproses.
2. Pilih kamera yang sesuai denganmu
ADVERTISEMENT
Ilustrasi kamera analog. Dok: Pixabay/Markusspiske
Dalam memilih kamera analog menurut Fajar, pemilik lab film Hipercatlab, yang perlu diperhatikan adalah menyesuaikan kamera dengan budget yang kamu punya.
"Pertama, harus nyesuain budget dulu. Karena pasaran kamera analog 'kan rentang harganya beragam," ujar Fajar kepada kumparan.
Kamera analog pun ada berbagai macam jenisnya. Ada kamera single lens reflex (SLR), point and shoot, dan range finder.
Kamera SLR adalah kamera yang digunakan secara manual. Untuk menggunakan kamera ini, kamu perlu memahami dasar fotografi terlebih dahulu. Kamu harus bisa menentukan kombinasi segitiga eksposur yang tepat. Selain itu, harga kamera ini cukup mahal.
Kamera range finder pada dasarnya merupakan kamera yang dalam menentukan fokusnya harus menggabungkan dua titik menjadi satu melalui viewfinder.
ADVERTISEMENT
Nah bagi pemula, Irfan, penjual kamera analog di Socca ID, menyarankan untuk menggunakan kamera point and shoot alias kamera poket.
"Selain terjangkau, pengunaannya lebih simpel dan mudah masuk ke saku," ujar Irfan.
Jangan lupa, sebelum membeli kamera khususnya kamera secondhand, sebaiknya pastikan juga semua fitur yang ada berfungsi dengan normal.
3. Memilih film yang masih fresh
Ada berbagai macam brand film yang bisa kamu gunakan. Masing-masing film memiliki karateristik yang dapat mempengaruhi tone hasil jepretanmu. Baik dalam film berwarna atau hitam putih.
Dalam memilih film, pakailah film yang masih fresh dan belum expired. Karena jika kamu memakai film expired, warna asli dari filmnya enggak akan keluar dan hasil yang kamu dapatkan bisa enggak sesuai dengan keinginanmu.
ADVERTISEMENT
Kamu bisa memilih ISO tergantung dari film yang digunakan. Semakin tinggi angkanya akan semakin terang hasil fotomu.
Irfan menyarankan untuk pemula memakai film yang biasa digunakan seperti ColorPlus 200 atau FujiColor 200. Selain harganya murah, hasilnya juga enggak kalah bagus.
4. Yakin sebelum menekan tombol shutter pada kamera
Karena roll film itu terbatas dan enggak bisa dihapus, ada baiknya kamu benar-benar yakin ketika ingin mengabadikan momen melalui kamera analogmu. Bagi pemula, enggak perlu pusing-pusing dulu soal komposisi. Yang penting kamu senang dulu, namanya juga baru belajar.
5. Setelah habis, jangan mengharapkan hasil yang sempurna
Setelah film habis, bawalah film ke lab profesional untuk diproses. Jangan kecewa jika hasil jepretanmu enggak sempurna. Kamu bisa bertanya kepada yang mengerti apa yang kamu lakukan dengan salah.
ADVERTISEMENT
Menggunakan kamera analog memang enggak akan semudah kamera digital. Kamu akan belajar menghargai proses dan hasil melalui kamera analog. Jadi, selamat mencoba, ya!
Penulis: Lavira Andaridefia