Pelajar dari Bali Menang Kompetisi Sains se-Asia Tenggara dan Pasifik

1 Juni 2019 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelajar pemenang Cambridge Upper Secondary Science Competition. Foto: Dok. Cambridge International
zoom-in-whitePerbesar
Pelajar pemenang Cambridge Upper Secondary Science Competition. Foto: Dok. Cambridge International
ADVERTISEMENT
Pelajar SMA asal Indonesia kembali raih prestasi di tingkat dunia. Canggu Community School dari Bali, lewat timnya yang berisikan enam siswa kelas 10 berhasil jadi pemenang dalam ajang Cambridge Upper Secondary Science Competition untuk wilayah Asia Tenggara dan Pasifik.
ADVERTISEMENT
Pelajar yang terdiri dari Lucy Hoyles, Luna Van Der Rijst, Maya Tjiantoro, Kayla Katarina Godwin, Malaika Wauters dan Zara Dennis berhasil menjadi pemenang lewat karya ilmiah mereka yang berjudul 'How Do Different Concentration of Acidic Liquid Affect Microorganism Growth'.
Inti dari penelitian mereka adalah mencari bahan kimia yang lebih sehat untuk menjadi pengawet makanan dan produk pembersih agar tidak mencemari lingkungan Indonesia dan tidak menimbulkan efek negatif untuk kesehatan. Produk-produk alami yang mereka uji antara lain garam dapur, jeruk nipis, dan cuka sebagai alternatif yang lebih sehat serta terjangkau bagi masyarakat.
“Tujuan proyek kami enggak cuma meneliti bagaimana perbedaan konsentrasi cairan asam yang memengaruhi perkembangan mikroorganisme, tapi juga untuk mendorong orang lain untuk memperdalam pemahaman mereka tentang pentingnya kebersihan dan yang lebih penting lagi, kesehatan mereka dalam pemakaian pengawet dan produk pembersih yang tidak alami,” ujar Zara Dennis, salah satu anggota tim Canggu Community School.
ADVERTISEMENT
Kompetisi internasional dari Cambridge Internasional ini bertujuan untuk menguji pemahaman siswa dalam bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM). Diikuti oleh 51 sekolah lainnya yang tersebar di Asia Tenggara dan Pasifik, total karya ilmiah yang dilombakan ada 257 karya ilmiah dari seluruh dunia.
“Kami benar-benar terinspirasi dan semangat untuk memberikan kontribusi lebih besar kepada masyarakat lewat penelitian kami,” tutup Zara.
Penulis: Stefanny Tjayadi