Pengamat Pendidikan: Disiplin Tak Ada Hubungannya dengan Model Rambut

31 Agustus 2018 20:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa SMA Kolese De Britto boleh berambut gondrong, Jumat (31/8/18). (Foto: Greg Adiloka)
zoom-in-whitePerbesar
Siswa SMA Kolese De Britto boleh berambut gondrong, Jumat (31/8/18). (Foto: Greg Adiloka)
ADVERTISEMENT
Mungkin sudah menjadi rahasia umum bahwa rambut gondrong cukup sering diasosiasikan dengan beragam anggapan tentang ketidaksiplinan maupun jauh dari prestasi. Meski begitu, hubungan antara kedua hal tersebut sulit untuk dijelaskan dan dibuktikan dengan akal sehat.
ADVERTISEMENT
Kehadiran beberapa sekolah di Indonesia yang memperbolehkan siswanya untuk berambut gondrong seolah menjadi antitesis yang kuat bagi anggapan tersebut. Jauh dari gambaran kehidupan akademik yang compang-camping, mereka yang berambut gondrong di beberapa sekolah tersebut adalah para siswa berprestasi.
Menurut seorang pengamat pendidikan, Satria Dharma, keberadaan stigma negatif tentang pelajar berambut gondrong mungkin cenderung lebih sering dikaitkan dengan persoalan estetika. "Rambut gondrong dianggap tidak rapi dan terkesan tidak terpelajar," tutur Satria.
Meski begitu, ia menampik bahwa rambut gondrong itu sendiri akan memiliki dampak apa pun pada performa seorang siswa. Sebagai gambaran, Satria bahkan menceritakan tentang bagaimana sekolah SMA-nya dulu di Surabaya, memperbolehkan setiap siswanya untuk memiliki rambut sepanjang apapun.
"Tidak ada beda prestasi antara yang gondrong dan yang tidak. Dulu kami bahkan boleh pakai sepatu berhak tinggi (wedges) dan celana bermodel bray bawahnya. Disiplin tidak ada hubungannya dengan model rambut," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Namun, saat ditanyai apakah menurutnya hukuman untuk siswa berambut gondrong masih relevan atau tidak, menurut Satria, hal tersebut bergantung pada ada atau tidaknya peraturan tertulis dari sekolah. Jika memang aturannya itu ada, maka menurutnya hal tersebut haruslah dipatuhi.
"Kalau tidak suka ya pindah sekolah saja ke yang membolehkan," tutupnya.