Presdir Plug and Play: Jadi CEO Startup Harus Kuat Tahan Malu

26 Agustus 2018 13:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ceo plug and play Indonesia Wesley Harjono, Co-founder & CEO Infia-Dagelan Aji Pratomo, dan Founder Filosofi Kopi Rio Dewanto saat talkshow dalam acara YOTNC 2018 di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (25/8/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ceo plug and play Indonesia Wesley Harjono, Co-founder & CEO Infia-Dagelan Aji Pratomo, dan Founder Filosofi Kopi Rio Dewanto saat talkshow dalam acara YOTNC 2018 di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (25/8/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Acara Young On Top National Conference (YOTNC) 2018 menghadirkan para pembicara yang memberikan kisah inspiratif dan pengalaman jatuh bangunnya dalam berkarier serta membangun bisnis. Beberapa di antaranya adalah Wesley Harjono (Plug and Play Indonesia), Aji Pratomo (Co-Founder dan CEO Infia - Dagelan) dan Rio Dewanto (Founder Filosofi Kopi).
ADVERTISEMENT
Berkesempatan untuk saling berbagi pengalaman dalam satu panggung, mereka meluapkan cerita di balik usahanya masing-masing.
Aji Pratomo selaku Co-Founder dan CEO Infia - Dagelan mengungkap, berdirinya Infia tidak terlepas dari adanya pertumbuhan ekonomi kreatif khususnya dalam bidang digital. Terlebih, kehadiran media sosial juga punya peranan lebih untuk berbagi informasi pada publik.
Kemudian tercetuslah ide untuk membuat konten kreatif yang dibungkus dalam sebuah akun media sosial instagram @dagelan, pelopor meme media sosial di Indonesia. Kamu pasti sudah enggak asing dengan yang satu ini, kan?
Selain Dagelan yang menyajikan konten kreatif berupa gambar humor, akun instagram @infia.co juga menyampaikan berita dengan cara baru yang diharapkan dapat memudahkan dan meningkatkan kebiasaan membaca masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatannya di sesi talkshow YOTNC 2018, Aji juga menyarankan agar para milenial yang ingin menjadi entrepreneur untuk tidak membatasi belajar dari manapun dan siapapun.
"Entrepreneur yang kuat itu terbentuk dari mindset yang kuat. Belajarlah, dapatkan experience dari mana saja. Di Infia, banyak lulusan S2 tapi bisa belajar dari yang hanya lulusan SMA," paparnya.
Selain Aji, Wesley Harjono, selaku Presiden Direktur Plug and Play Indonesia, juga memberi masukan pada calon entrepreneur agar terus melakukan inovasi.
"Meski konsep amati-tiru-modifikasi (atm) masih relevan jika diterapkan dalam bisnis, tapi tentu masih perlu kreativitas untuk produk kalian. Karena tetap harus ada pembeda, kuncinya adalah terus improve," ujarnya.
Dia juga mengatakan kalau seorang entrepreneur harus mau keluar dari zona nyamannya dan berani.
ADVERTISEMENT
"Kalau malu-malu mending kerja di perusahaan besar aja, karena untuk jadi CEO startup itu mukanya harus tebal, kuat tahan malu, karena pasti banyak dapat penolakan pada awalnya," ungkapnya.
Ceo plug and play Indonesia Wesley Harjono, Co-founder & CEO Infia-Dagelan Aji Pratomo, dan Founder Filosofi Kopi Rio Dewanto saat talkshow dalam acara YOTNC 2018 di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (25/8/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ceo plug and play Indonesia Wesley Harjono, Co-founder & CEO Infia-Dagelan Aji Pratomo, dan Founder Filosofi Kopi Rio Dewanto saat talkshow dalam acara YOTNC 2018 di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (25/8/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Tak hanya Wesley dan Aji, aktor kenamaan sekaligus Founder Filosofi Kopi, Rio Dewanto, juga berbagi tips bagaimana agar produk yang dia kembangkan itu punya narasi yang kuat dan keakraban dengan konsumen pun harus terjalin.
Rio bahkan menerapkan konsep di kedainya tersebut dari sebuah narasi di film Filosofi Kopi yang menyebutkan kedai kopi tidak dilengkapi dengan wifi agar seperti kedai kopi jadul, hingga mampu mengembalikan fungsinya sebagai wadah diskusi.
"Bukannya kita pelit atau gimana, tapi kita pengin Filosofi Kopi punya apa yang bisa diceritakan pada konsumen tersebut. Sehingga yang dijual bukan cuma kopi tapi hospitality, kebersihan, jadi ada experience yang dia dapat setelah dari tempat kita," kata Rio.
ADVERTISEMENT
Rio dan teman-temannya dari film Filosofi Kopi pun pernah melibatkan para konsumen yang hadir untuk terlibat dalam pembuatan skrip film sebagai bentuk kepedulian bahwa masukan atau cerita apa pun dari mereka itu penting.