news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Psikolog: Bertukar Foto Bugil Merupakan Bentuk Penasaran Remaja

19 Juli 2018 11:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konten Eksklusif: Sayang Tanpa Telanjang. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konten Eksklusif: Sayang Tanpa Telanjang. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Kamu mungkin sering menemukan meme ‘send nude’ di timeline atau jejaring media sosial. Meskipun hal ini sering dijadikan lelucon, namun rupanya fenomena ini bisa jadi hal yang serius lho, bahkan hingga menimbulkan ancaman dan teror bagi si korban yang mengirim foto bugilnya.
ADVERTISEMENT
Fenomena ini memang bukan lagi jadi hal baru di tengah hubungan percintaan remaja, sudah banyak juga yang melakukan ini demi memenuhi keinginan sang pacar. Awalnya mungkin hanya dianggap iseng saja, tapi lama kelamaan, ada dorongan lain yang menuntut satu pihak hingga memaksanya untuk mengirimkan foto bugil.
Dengan alasan apa pun, memberi, meminta, apalagi hingga mengancam untuk berfoto bugil memang tidak dibenarkan. Tapi di usia remaja, segala sesuatu yang dilarang memang menantang untuk diterabas. Lantas, mengapa para remaja ini tetap melakukannya?
Menurut psikolog anak dan remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, fase remaja adalah saat tahapan pubertas berlangsung. Sehingga kegiatan meminta atau mengirim foto tersebut jadi salah satu bentuk penasaran remaja terhadap hal yang berkaitan dengan seksual. Perubahan pada remaja juga terjadi secara fisik, emosional, dan sosial.
ADVERTISEMENT
Nah, perubahan secara fisik ini dipengaruhi oleh faktor hormonal. Ada hormonal yang memicu pertumbuhan fisik, ada yang berperan dalam seksualitas, termasuk pembentukan alat reproduksi sehingga remaja ini siap ketika memasuki usia dewasa, seperti punya keturunan dan sebagainya.
"Hormon-hormon ini juga yang memicu rasa keingintahuan yang besar tentang seksualitas, begitu pula dorongan yang besar untuk melakukan hal-hal yang berbau seksual," ujar Vera.
Dia juga menambahkan, para orang tua wajib mendampingi anaknya yang remaja ketika mulai menyukai lawan jenis, mulai berpacaran, atau punya hubungan dekat dengan salah seorang temannya.
Ilustrasi Remaja (Foto: Unsplash/Pixabay)
Karena para remaja ini dinilai masih punya keterbatasan untuk mengambil keputusan secara tepat, dan mengambil tindakan secara matang. Terlebih jika remaja tersebut menjadi korban.
ADVERTISEMENT
“Jadi mereka tidak bisa disalahkan karena kalau kita lihat dari perkembangan otak mereka, memang ada bagian otak tertentu yang bertugas untuk mereka mengambil keputusan, mempertimbangkan baik dan buruk, itu memang belum sempurna, baru sempurna itu usia 20 tahun. Nah, sebelum usia itu segala keputusan dan tindakan mereka lebih diwarnai oleh emosi,” jelasnya.
Hubungan pacaran, atau saling sayang, harusnya diwarnai oleh saling menghargai dan menghormati privasi satu sama lain. Bukan malah jadi sesuatu yang harus diumbar. Lagipula, apa iya, kasih sayang harus ditunjukkan dengan foto telanjang?
Simak ulasan Foto Bugil Pelajar melalui tautan di bawah ini.
ADVERTISEMENT