Ratusan Mahasiswa Asal China Berebut Beasiswa Dharmasiswa

13 Maret 2019 14:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahasiswa asal China ikut tes beasiswa Dharmasiswa Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa asal China ikut tes beasiswa Dharmasiswa Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sedikitnya 165 mahasiswa asal China bersaing ketat memperebutkan program beasiswa Dharmasiswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Tahun ini Kemendikbud hanya menyediakan kuota 22 beasiswa Dharmasiswa bagi mahasiswa asal China untuk belajar Bahasa Indonesia di sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia selama setahun.
ADVERTISEMENT
"Melihat antusiasme pelajar di Tiongkok ini untuk belajar Bahasa Indonesia, rasanya kalau kuotanya hanya 22 sangat kurang," ujar Atase Pendidikan (Atdik) Kedutaan Besar RI di Beijing, Yaya Sutarya, dikutip dari Antara.
Para pelamar tersebut berasal dari berbagai perguruan tinggi negeri di beberapa kota di China. Di antranya adalah Shanghai, Beijing, Guangzhou, Tianjin, Nanning, dan Changchun.
Dari 165 pelamar tersebut, yang lolos persyaratan administrasi dan berhak mengikuti tes wawancara oleh Atdik sebanyak 88 orang. Mereka lalu terbagi ke dalam tiga kelompok untuk mengikuti tes wawancara di KBRI Beijing, sebanyak 41 orang, di KJRI Shanghai yang diikuti 25 orang, dan 22 orang lainnya di KJRI Guangzhou.
"Selain tes wawancara tatap muka, kami juga menggelar tes melalui video call mengingat jauhnya keberadaan mereka dari kantor perwakilan RI," kata Yaya.
ADVERTISEMENT
Setelah tes wawancara, 22 pelajar yang terpilih masih harus menjalani serangkaian tes lagi yang diadakan di Kemendikbud RI di Jakarta dan perguruan tinggi di Indonesia yang menjadi pilihan para peserta.
Saat melamar, mereka mendapatkan dua pilihan perguruan tinggi di Indonesia yang akan menjadi tempat bagi mereka mempelajari Bahasa Indonesia selama 12 bulan.
Pada tahun ini latar belakang para pelamar relatif berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya karena tidak saja mahasiswa Program Studi Bahasa Indonesia, melainkan juga jurusan kuliah lain. Bahkan ada doktor Ilmu Politik dari Tsinghua University, salah satu perguruan tinggi ternama di China.
Selain dibebaskan dari biaya perkuliahan selama 12 bulan, setiap penerima beasiswa Dharmasiswa juga mendapatkan bantuan biaya hidup, mulai dari Rp 2.550.000 hingga Rp 2.950.000 per bulan, yang ditambah dengan tunjangan lain.
ADVERTISEMENT