Riset: Cerita Perjuangan untuk Tinggalkan Kesan Saat Wawancara Kerja

26 November 2018 10:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persiapan wawancara kerja (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Persiapan wawancara kerja (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Banyak pencari kerja melalui wawancara kerja dengan menyebutkan sejumlah prestasi yang diraihnya di hadapan sang pewawancara. Mereka berbangga diri punya segudang prestasi tapi lupa menjelaskan bagaimana mereka bisa mencapai semua itu.
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang menjadi latar belakang peneliti dari Cass Business School di Universitas London meneliti bagaimana orang-orang Amerika dan Belanda melakukan wawancara kerja. Partisipan penelitian diminta untuk bergabung di grup yang kemudian dibagi dua berhadap-hadapan. Satu orang berpura-pura sebagai pencari kerja dan lainnya menjadi pewawancara.
Dari studi tersebut para partisipan yang berperan jadi pewawancara kerja mengindikasikan ketertarikan mempelajari bagaimana orang yang diwawancarai mengatasi kesulitan saat wawancara. Sedangkan para pencari kerja mengandalkan prestasi mereka dengan dibubuhi cerita perjuangan di baliknya.
"Cerita sukses tidaklah komplet tanpa kerja keras dan penjelasan mengapa kita bisa sukses. Apakah kita sukses dengan mudah berkat bakat tertentu atau karena kerja keras?" jelas Janina Steinmetz penulis penelitian itu.
ADVERTISEMENT
Dalam penelitian Steinmetz itu mengindikasikan bahwa menyebut prestasi dalam sebuah wawancara tidak sepenting menceritakan usaha yang kita lakukan untuk meraih prestasi tersebut.
"Riset kami menunjukkan bahwa menekankan pada usaha dapat meninggalkan kesan lebih positif dan orang-orang sebenarnya ingin tahu cerita di balik sebuah kesuksesan," kata dia sebagaimana dilansir situs Universitas London, City.
Sukses enggak selalu menjadikanmu sebagai robot yang selalu berhasil melakukan sesuatu sesuai program. Kamu tetaplah harus menunjukkan sisi humanismu dalam menghadapi setiap masalah yang ada sehingga kamu pada akhirnya bisa mengatasinya.
"Contohnya ketika kamu dalam sebuah kencan dan sedang membicarakan kompetisi marathon yang kamu juarai, mungkin ceritakanlah bagaimana kamu menjalani latihan sehingga kamu bisa mencapai garis finish dengan baik," pungkas Steinmetz.
ADVERTISEMENT
Selain untuk meninggalkan kesan saat wawancara kerja, menceritakan perjuangan dalam penelitian ini juga berlaku untuk pasangan yang baru saja menjalani kencan buta.