Riset: Gen Z Terobsesi untuk Pamer Hubungan Asmara di Medsos

20 Juli 2018 13:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangan (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Jatuh cinta adalah fase paling membahagiakan dalam hidup kita. Tak jarang, beberapa pasangan yang sedang dimabuk cinta juga tidak tahan untuk memposting betapa bahagianya mereka bersama pasangan.
ADVERTISEMENT
Ketika memasuki suatu hubungan, mereka seolah membiarkan orang-orang tahu perkembangan hubungan mereka. Mulai dari jadian, anniversary, tunangan, pernikahan, begitu seterusnya.
Dilansir Forbes, sebuah penelitian baru-baru ini oleh Havas Media menunjukkan betapa banyak obsesi yang ingin ditunjukkan oleh Gen Z terhadap hubungan asmaranya ke media sosial.
Simpulan dari penelitian ini menunjukkan, hampir sepertiga dari responden menyatakan bahwa mereka sering ‘melebih-lebihkan’ status dan postingan mereka di media sosial soal hubungan mereka.
Sekitar 68 persen di antaranya bahkan masih menggunakan jejaring media sosial mereka untuk memeriksa mantan. Di satu sisi, 75 persen responden menyatakan bahwa mereka percaya media sosial dapat merusak hubungan, tapi masih menggunakannya.
Media sosial ternyata begitu mampu menciptakan ‘ketidaknyamanan’ dan delusi sehingga dua generasi ini seolah memiliki ‘kebutuhan’ untuk menampilkan diri dan hubungan mereka agar tampak bahagia.
Ilustrasi pasangan yang tidak harmonis (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan yang tidak harmonis (Foto: Thinkstock)
Dikutip dari jurnal American Psychological Association, perilaku ini juga dapat menimbulkan harapan yang tidak realistis dalam sebuah hubungan. Bagaimana tidak? Segala sesuatu yang terlihat indah di media sosial itu memancing keinginan mereka agar terlihat ‘sempurna’ dan cenderung membandingkan kehidupan asmaranya dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
Yang luput dari mereka adalah, kenyataan bahwa setiap pasangan dan setiap hubungan itu unik. Orang lain pun tidak pernah tahu realitas di balik sebuah hubungan itu. Namun, tuntutan untuk menjadi ‘pasangan sempurna’ atau #CoupleGoals ini pada akhirnya menjadi tidak masuk akal.
Kamu boleh saja berbagi momen indah bersama pasangan sebagai pengingat bahwa kamu pernah sebahagia itu dengannya. Namun, terlalu sering memperlihatkan kebersamaan dengan pasangan juga bukan jadi tolok ukur seberapa sukses hubungan kamu.
Para peneliti dari Northwestern University dalam publikasinya di SAGE Journals bahkan menemukan bahwa orang yang sering memposting foto atau video dengan pasangannya adalah orang yang insecure dengan hubungan mereka sendiri. Mereka cenderung terlihat bahagia di media sosial, namun hubungannya di dunia nyata bermasalah.
ADVERTISEMENT
Apakah kamu termasuk salah satunya?