Riset: Generasi Z Lebih Suka Datang ke Toko daripada Belanja Online

27 Januari 2018 13:27 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Belanja Natal (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Belanja Natal (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Belanja beragam keperluan lewat dunia maya jadi pilihan utama enggak cuma bagi dunia, tapi juga masyarakat Indonesia. Alasannya, belanja online dinilai lebih cepat dan praktis daripada harus beli di toko fisik.
ADVERTISEMENT
Dilansir Business Insider, berdasarkan survei yang dilakukan oleh PricewaterhouseCoopers (PwC), sebuah perusahaan jasa keuangan, disebutkan bahwa generasi milenial lebih memilih untuk berbelanja di toko online, terlebih lagi saat mereka sedang libur.
PwC melakukan survei terhadap 2.395 konsumen muda dan 301 konsumen generasi Z muda. Generasi Z dalam survei ini memiliki dua kategori. Generasi Z yang pertama adalah mereka yang berusia 13 sampai 21 tahun, sementara generasi Z muda adalah mereka yang masuk dalam rentang usia 13 hingga 16 tahun.
Hasilnya, sebanyak 81 persen responden yang tergolong generasi Z mengatakan bahwa mereka lebih menyukai berbelanja di toko fisik secara langsung. Pembeli berusia di atas 17 tahun juga mengatakan bahwa mereka lebih suka membagi kegiatan berbelanja yang mereka lakukan secara merata antara online dan di toko.
ADVERTISEMENT
Toko atau tempat berbelanja yang mereka pilih juga cukup berbeda dari pilihan kalangan milenial. Sekitar 60 persen generasi Z muda mengatakan bahwa mereka lebih memilih mall untuk berbelanja. Menurut PwC, mall tiga kali lebih populer dibanding toko lain seperti gerai atau toko terpisah di pusat kota di kalangan generasi Z muda.
Saat ditanya tentang alasan mengapa lebih memilih berbelanja di toko secara langsung, generasi Z mengatakan ada pengalaman tersendiri yang mereka rasakan saat berbelanja di toko. Mereka mengaku sangat senang saat melihat sendiri barang yang mereka suka di toko.
Survei PwC juga mengatakan kemungkinan generasi Z suka berbelanja di toko karena mereka sering enggak memiliki kartu kredit atau kartu debit sendiri, meski mereka bisa menggunakan teknologi pembayaran lain dalam urusan membayar.
ADVERTISEMENT