Riset: Penggunaan Smartphone Berhubungan Erat dengan Depresi Remaja

1 Januari 2018 20:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak bisa mengalami depresi karena media sosial (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak bisa mengalami depresi karena media sosial (Foto: Thinstock)
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, seorang psikolog asal Amerika Serikat, Jean Twenge, melakukan sebuah riset terkait hubungan antara smartphone dengan kondisi kejiwaan remaja. Dalam risetnya, ditemukan bahwa smartphone punya hubungan kuat dengan remaja yang rentan terhadap depresi, perasaan putus asa, bahkan tindakan untuk bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Highsnobiety, dalam penelitian tersebut, ditemukan bahwa 71 persen remaja yang menghabiskan waktu sekitar lima jam dengan smartphone punya risiko melakukan tindakan bunuh diri.
“Waktu yang paling pas untuk menggunakan smartphone adalah satu sampai dua jam dalam sehari. Hal itu bagus untuk kesehatan mental. Semakin tinggi jumlah jam yang dihabiskan untuk bermain smartphone, semakin tinggi pula faktor penyebab depresi itu muncul,” ujar Jean.
Hal senada juga diungkapkan oleh Dr. Hyung Suk Seo, ilmuan Neuroradiologi dari Universitas Korea di Seoul, Korea Selatan. Dikutip dari Ubergizmo, menurutnya, remaja yang kecanduan ponsel pintar punya skor lebih tinggi dalam hal depresi, kegelisahan, dan insomnia.
Hal itu berimbas pada gangguan di otak yang ditandai dengan depresi berlebih, rasa gelisah, sampai emosi yang meningkat.
ADVERTISEMENT
Nah, untuk mengatasi hal tersebut, Jean Twenge mengatakan bahwa para remaja harus memerhatikan waktu penggunaan smartphone dalam kehidupannya sehari-hari.
“Paling lama menggunakan smartphone adalah dua jam dalam sehari. Setelah itu, lakukan hal yang bermanfaat untuk kesehatan mental, seperti beristirahat, olahraga, bermain bersama teman atau keluarga dan bertatap muka,” tutup Jean menegaskan.