news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Riset: Persahabatan Saat Remaja, Kunci Sukses Percintaan di Masa Depan

28 Januari 2019 16:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Com-Mempererat Persahabatan (Foto: Thinkstocks)
zoom-in-whitePerbesar
Com-Mempererat Persahabatan (Foto: Thinkstocks)
ADVERTISEMENT
Siapa bilang menjalin persahabatan dengan teman-teman saat remaja enggak ada manfaatnya? Selain untuk memenuhi kebutuhan sosialmu dari nongkrong sampai wadah buat belajar bersama, ternyata menjalin persahabatan yang baik di masa sekolah juga bisa menentukan jalan cintamu di masa depan.
ADVERTISEMENT
Enggak percaya? Para peneliti dari University of Virginia dan James Madison University di Amerika Serikat telah melakukan riset terhadap 165 orang dari berbagai latar belakang untuk diamati kehidupan sosial dan kehidupan cintanya.
Mulai dari umur 13 hingga 30 tahun, orang-orang ini diteliti setiap setahun sekali. Mereka akan mengumpulkan laporan mengenai kehidupan sosial seputar pertemanan sehari-hari, hingga hubungan dengan lawan jenis seperti pacaran.
Setelah selama 17 tahun dilakukan pengamatan, para peneliti menyimpulkan bahwa persahabatan antarremaja sesama jenis menjadi semacam latihan buat kehidupan cinta di masa depan.
Profesor Josep Allen selaku ketua penelitian ini dari University of Virginia mengatakan bahwa hubungan pacaran saat remaja malah kurang signifikan pengaruhnya buat kepuasan cinta di masa depan.
ADVERTISEMENT
“Daripada pacaran, skill yang dipelajari dari persahabatan dengan teman sebaya yang sejenis -seperti stabilitas (emosi), ketegasan, kedekatan, dan kompetensi sosial- justru paling sesuai dengan skill yang dibutuhkan demi kesuksesan hubungan cinta saat dewasa,” kata Allen dikutip dari Daily Mail.
Dalam penelitian yang diterbitkan Child Development ini juga ditemukan bahwa semakin banyak hubungan dan permasalahan yang dipelajari dalam persahabatan maka akan semakin bagus. Sebab, remaja akan semakin memahami hubungan percintaan dengan pasangannya masing-masing saat dewasa.
“Hubungan cinta di masa remaja jauh lebih cepat berlalu, dengan demikian hal itu enggak bisa dijadikan pembelajaran buat remaja belajar skill (hubungan cinta) yang dibutuhkan di masa depan,” kata peneliti lainnya bernama Rachel Narr menambahkan.