news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sad Girls Club, Komunitas yang Bantu Remaja Atasi Depresi

10 Juli 2018 13:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wanita depresi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita depresi. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Ketika kamu mengalami masalah dengan kesehatan mental, hari-harimu mungkin terasa sangat sulit dan membuatmu seolah terjebak di dalamnya. Aktivis kesehatan mental dan pembuat film, Elyse Fox (27) tahu betul apa yang kamu rasakan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Seventeen, sebelum dia didiagnosis dengan depresi pada usia 12 tahun, Elyse merasa seperti ada sesuatu yang salah, tetapi dia kesulitan untuk menjelaskannya.
"Saya selalu tahu bahwa ada yang salah dengan saya. Saya selalu merasa tidak sebahagia cewek-cewek lain di kelas," ujarnya.
Elyse merasa sedih dan sendirian, dia merasa tidak bisa bicara dengan teman atau keluarganya tentang apa yang menimpa dirinya.
"Saya menyimpan semuanya sendirian; setiap perasaan, setiap emosi, bahkan pikiran untuk bunuh diri yang menyakitkan," kata Elyse.
Ketika semakin dewasa, Elyse menemukan ketertarikannya pada pembuatan film. Pada 2016, Elyse merilis sebuah proyek yang disebut ‘Conversation with Friends’ di mana dia memutuskan untuk mengungkap masalah kesehatan mentalnya.
"Rasanya seperti saya ‘keluar’ dari rasa depresi," Elyse mengakui.
ADVERTISEMENT
Setelah proyek tersebut rampung, Elyse mendapat banyak sekali email dan DM dari para perempuan yang berbagi cerita tentang depresinya dan curhat mengenai tidak adanya orang yang bisa mereka ajak bicara.
Saat itulah terbesit dalam pikiran Elyse untuk menciptakan ‘Sad Girls Club’.
"Ini adalah tempat, komunitas, di mana cewek-cewek dapat mendiskusikan gangguan mental mereka dengan bebas dan tanpa rasa malu. Setiap pertemuan Sad Girls Club dibuat super menyenangkan dan tidak seperti sesi terapi formal," jelasnya.
Komunitas ini memiliki pertemuan bulanan yang berlangsung di New York. Untuk kegiatan pertemuan, Elyse mencoba membuat komunitasnya merasa terbuka dan kreatif.
"Saya telah menggunakan terapi seni ekspresif untuk memberikan cewek-cewek ini medium untuk membuat karya seni dan mengekspresikan diri," papar Elyse.
ADVERTISEMENT
Beberapa pertemuan Sad Girls Club bahkan pernah berlangsung di luar ruangan. Mereka mengadakan piknik sehingga para anggota dapat bersantai dan saling mengenal satu sama lain.
Ke depannya, Elyse juga memiliki tujuan yang lebih besar dalam meningkatkan kesadaran soal kesehatan mental untuk masyarakat, khususnya perempuan.
"Saya ingin membicarakan masalah gangguan mental dengan lebih terbuka dan merangkul ‘kerentanan’ itu, kita semua manusia dan kita semua memiliki emosi, hal tersebut tidak boleh diremehkan," tuturnya.