Seberapa Untung Jadi Reseller Produk Streetwear?

9 November 2018 18:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Reseller produk streetwear di Urban Sneakers Society 2018 (Foto: Hesti Widianingtyas/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Reseller produk streetwear di Urban Sneakers Society 2018 (Foto: Hesti Widianingtyas/kumparan)
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun belakangan ini, gaya streetwear atau hypebeast makin digandrungi kalangan muda. Peluang bisnis pun muncul dari fenomena ini, dengan maraknya usaha-usaha reseller, baik yang berjualan di media sosial, atau membuka booth di pameran fashion.
ADVERTISEMENT
Seperti Roby, reseller yang mendirikan Capitalism sejak 1998. Roby mengatakan awalnya ia terjun di dunia reseller streetwear karena menyukai barang-barang tersebut.
"Dulunya saya main skateboard, terus mengenal merek streetwear ini, dan dipikir-pikir kenapa enggak menjual juga," katanya kepada kumparan ditemui di gelaran Urban Sneakers Society 2018 di Pacific Place, pada Jumat (9/11).
Merek-merek streetwear yang dijual Roby di antaranya adalah Vans, Nike, Off White, sampai Supreme. Ia mengaku, sekali hunting barang ke luar negeri, bisa menghabiskan uang senilai lebih dari Rp 100 juta.
"Kalau beli langsung banyak. Biasanya ke Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat. Mencarinya barang yang memang dicari kolektor, dan yang kolaborasi juga. Biasanya modal Rp 100 juta itu saat dijual lagi bisa (untung) sampai Rp 200 juta," ujar Roby.
ADVERTISEMENT
Begitu pula Vian, cowok 16 tahun yang masih duduk di kelas 11 dan sudah menjadi co-owner dari Uncharted, consignment online store untuk penggemar streetwear. Vian telah menjalani bisnis sebagai reseller ini sejak 2017 lalu.
Streetwear di Irresistible Bazaar 11 (Foto: Ratmia Dewi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Streetwear di Irresistible Bazaar 11 (Foto: Ratmia Dewi/kumparan)
"Saya memang passion di sneakers, terus saya tahu apa yang harus dilakukan dan ada peluang bisnis. Coba dengan barang murah, ambil risiko jual belinya. Contoh saya beli barang Rp 600 ribu terus dijual Rp 800 ribu. Kemudian untung terus dan modalnya untuk promosi, dari situ mulai terkenal," tutur Vian.
Biasanya Vian memburu barang streetwear langsung ke luar negeri, salah satunya ialah ke Jepang. Sekali membeli barang, ia langsung memborong di atas 30 item.
"Itu sekitar Rp 50 sampai 60 juta, dan bisa dapat untung Rp 30 juta. Misalkan modalnya Rp 60 juta, setelah laku 30 item itu saya bisa dapat Rp 100 juta," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Siasat untuk terus sukses jadi reseller streetwear
Urban Sneakers Society 2018  (Foto: Hesti Widianingtyas/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Urban Sneakers Society 2018 (Foto: Hesti Widianingtyas/kumparan)
Meski begitu, baik Roby maupun Vian mengatakan usaha sebagai reseller streetwear ini cukup menantang. Roby sendiri menyebut, bila enggak cekatan dalam memburu barang, calon pelanggan bisa melayang.
"Saya pernah beli sneakers langsung di London. Menginap dari pukul 03.00 dini hari, baru dapat barangnya pukul 14.00 siang. Dan itu saya jual lagi dapat Rp 12 juta. Jadi secepat mungkin saat barang dirilis, harus cepat dapat," pungkasnya.
"Dan harus bisa cari barang yang orang lain enggak punya. Sebisa mungkin barang itu selalu ada. Apalagi online, kalau barang enggak ada, nanti pembeli hilang dan lari ke orang lain," lanjut Roby.
Vian menambahkan, bagi yang tertarik menjadi reseller streetwear, harus pintar melihat pasar. Selain itu, jangan juga mudah takut untuk mengambil risiko.
ADVERTISEMENT
"Kalau enggak ramai di pasaran, ya, untuk apa. Kami juga berani jual murah, karena menurut saya lebih baik laku lebih cepat, daripada laku satu tapi susah banget. Dan harus berani ambil risiko aja, sih. Kalau takut-takut enggak bakal tahu, kan?" tutup Vian.