Sebuah Bar di New York 'Larang' Tamunya Gunakan Kata Literally

10 September 2018 12:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bar Continental di New York  (Foto: Instagram @aaronsylvan)
zoom-in-whitePerbesar
Bar Continental di New York (Foto: Instagram @aaronsylvan)
ADVERTISEMENT
Mengombinasikan bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris yang kerap dilakukan sebagian anak Jakarta Selatan (Jaksel), memang tengah menjadi perbincangan seru. Bahasa campur anak Jaksel yang sering diucapkan itu, kadang digunakan dalam konteks melebihi semestinya.
ADVERTISEMENT
Misalnya dalam pengucapan literally untuk menekankan suatu kalimat. Meskipun secara kaidah kata tersebut tidak benar-benar perlu diucapkan. Namun, Jaksel bukan wilayah endemik di mana kesalahan pengucapan literally digunakan melebihi konteks.
Di New York, Amerika Serikat, sebuah bar bernama Continental menerapkan aturan keras bagi mereka yang melakukan kesalahan tersebut.
“Maaf, tapi apabila Anda menyebut kata literally dalam Continental, Anda punya 5 menit untuk menghabiskan minuman dan Anda harus beranjak pergi,” tulis poster yang ada di jendela kaca bar tersebut.
Bar itu juga mengisyaratkan pengusiran secara langsung orang yang berkata menggunakan awalan ‘I literally’ yang jika diartikan secara bebas sebagai ‘Saya, secara harafiah’. Sebab, tidak semua konteks perkataan adalah ‘secara harafiah’ sesuai apa yang diomongkan.
ADVERTISEMENT
Menurut bar tersebut, kata literally adalah bahasa yang digunakan berlebihan dan menjengkelkan. “(Literally) ini merupakan penggunaan kata paling berlebihan, menjengkelkan dalam bahasa Inggris dan kami tak akan menoleransinya.”
Sebagaimana tertulis dalam poster, kesalahan penggunaan literally tersebut dilabeli sebagai ‘kardashianism’. “Stop Kardashianism now!”
Sang pemilik bar, Trigger Smith, merujuk ‘kardashianism’ pada sebuah acara televisi berjudul “Keeping Up With the Kardashians”. Menurutnya, setiap tiga kata yang diucapkan dalam acara itu, pasti disisipkan kata literally.
Meski begitu, Smith yang menulis poster tersebut tidak benar-benar melakukan apa yang tertulis dalam poster. Kepada Time Out, ia mengklaim bahwa itu hanya candaan.
“Bar saya akan jadi kosong kalau saya benar-benar menerapkan aturan tersebut,” katanya. “Bagaimana saya bermaksud begitu? Bagaimana mungkin saya serius?”
ADVERTISEMENT
Smith bahkan menggunakan kata literally yang tidak diperlukan dalam permintaan maafnya. “I literally feel sorry for anybody who would take this seriously (saya benar-benar minta maaf kepada siapapun yang menganggap hal ini serius).”
Jika aturan dalam poster diterapkan secara serius, mestinya Smith sudah ditendang dari barnya sendiri. Sebab ia telah melanggar aturan yang dibuatnya sendiri. Namun, hal itu tidak terjadi.
Penulis: Agaton Kenshanahan