Sebuah Studi Ungkap Mengapa Hari Senin Begitu Menyedihkan

23 September 2019 16:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hari Senin. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hari Senin. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kalau kamu kesulitan bangun pagi di hari Senin ini, kamu enggak sendiri, terdapat sekian banyak karyawan di luar sana yang juga merasakan hal yang sama denganmu.
ADVERTISEMENT
Menghadapi hari Senin pagi menyebabkan sulitnya seseorang buat menemukan alasan untuk tersenyum di pagi hari. Menurut para peneliti, Senin pagi sangat menyedihkan sehingga, rata-rata, setiap orang enggak tersenyum sampai pukul 11.16 siang, seperti dilansir The Telegraph.
Studi oleh Marmite, sebuah merk selai asal Inggris, juga menemukan kalau setengah dari karyawan akan terlambat untuk bekerja, dan tercatat hanya memiliki sekitar tiga setengah jam waktu kerja yang produktif.
Kepada The Mirror, para ahli mengatakan kalau kebencian para karyawan terhadap Senin semakin memuncak karena setelah menghabiskan akhir pekan, para karyawan ini harus kembali terhubung dengan urusan kantor dan sebagainya.
Menurut The New Republic, data yang diambil dari General Social Survey Survei pada 2008 menemukan kalau orang Amerika setidaknya melaporkan bahwa mereka merasa sangat bahagia pada hari Minggu.
ADVERTISEMENT
Beberapa fakta di atas membuat kita harus selalu siap untuk menghadapi hari Senin setiap minggunya. Namun, supaya enggak berlarut-larut, penting juga buat kita untuk menjaga kesehatan emosi kita sebaik-baiknya dengan beberapa cara.
Dilansir The Telegraph, menurut penelitian Marmite, cara terbaik untuk mengalahkan 'Monday Blues' adalah dengan melakukan kegiatan seperti menonton televisi, quality time dengan pasangan, belanja online, membeli cokelat atau make-up, serta merencanakan liburan.
Siap menghadapi Senin-senin selanjutnya?