Sekolah di Australia Buat Petisi Selamatkan Kelas Bahasa Indonesia

29 November 2018 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sekolah. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sekolah. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Sekolah The Anglican School Googong di New South Wales, Australia, membuat petisi di laman change.org untuk menyelamatkan kelas Bahasa Indonesia yang akan ditiadakan pada kurikulum 2019. Googong menjadi sekolah kedua selama November ini, setelah Canberra's Narrabundah College, yang menghapus kelas Bahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dilansir laman The Sydney Morning Herald, Kamis (29/11), seorang anggota komite Sekolah Googong yang tidak mau disebut namanya, menilai keputusan penghapusan kelas Bahasa Indonesia ini mendadak dan tanpa pemberitahuan sebelumnya. Padahal sebenarnya selama ini kelas Bahasa Indonesia di Sekolah Googong diminati oleh siswa.
Ia menyebut keputusan ini bisa membuat murid Sekolah Googong tertinggal dalam pelajaran Bahasa Indonesia, dan merusak hubungan Australia dengan Indonesia.
"Harusnya para murid dipersiapkan untuk bisa bersaing di masyarakat global. Dengan kurangnya pehamaman akan Indonesia, budaya, dan bahasa mereka, jelas sudah merusak hubungan yang ada," pungkasnya.
ilustrasi bendera Indonesia dan Australia (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi bendera Indonesia dan Australia (Foto: Pixabay)
Menanggapi protes ini, Kepala Sekolah Googong, Merryn Clarksmith, mengatakan pihaknya tidak menghapus kelas Bahasa Indonesia, tapi hanya memberhentikan sementara. Langkah ini diambil untuk meninjau ulang kelas tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ini hanya sementara. Kami ingin memastikan kalau kelas ini yang terbaik bagi murid. Para murid menyukai kelas Bahasa Indonesia, dan kami tahu Indonesia adalah tetangga dekat. Karenanya Indonesia menjadi bahasa yang penting untuk dipertimbangkan," terang Clarksmith.
Meski begitu, sebuah petisi untuk menyelamatkan kelas Bahasa Indonesia di Sekolah Googong ini telah dibuat. Hingga kini, 107 orang sudah menandatangani petisi tersebut.
Penurunan jumlah kelas Bahasa Indonesia di sejumlah sekolah di Australia memang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Sebagai contoh, laman The Conversation melansir ada lebih dari 44 ribu pelajar sekolah negeri di Australia yang belajar Bahasa Indonesia pada 1996. Sedangkan pada 2011 lalu, jumlah ini menciut menjadi 6 ribu, dengan 87 pelajar saja yang mempelajari Bahasa Indonesia hingga kelas 12 SMA.
ADVERTISEMENT