Sekolah Katolik di AS Buang Semua Koleksi Buku Harry Potter

3 September 2019 9:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buku Harry Potter dengan lambang Hufflepuff. Foto: Eddie Keogh/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Buku Harry Potter dengan lambang Hufflepuff. Foto: Eddie Keogh/Reuters
ADVERTISEMENT
Sebuah sekolah Katolik di Nashville, Amerika Serikat, telah membuang semua buku Harry Potter dari perpustakaannya karena dianggap memuat kutukan dan mantra yang bila dibaca oleh manusia berisiko memunculkan roh-roh jahat.
ADVERTISEMENT
Menurut surat kabar setempat, Tennessean, Pendeta di St Edward Catholic School, Dan Reehil, memberi tahu orang tua murid sekolah tersebut lewat email tentang bahayanya buku seri karya JK Rowling ini. Dia menganggap, buku-buku Rowling berhubungan dengan pengusir setan, maka itu, Reehil merekomendasikan untuk menghilangkan buku Harry Potter dari perpustakaan sekolah.
"Buku-buku ini menyajikan sihir baik dan jahat, yang tidak benar, (buku) ini adalah tipuan yang cerdas," tulis Reehil dalam email yang dia kirim.
“Kutukan dan mantra yang digunakan dalam buku adalah kutukan dan mantra yang sesungguhnya, --yang ketika dibaca oleh manusia berisiko membawa roh-roh jahat ke hadapan orang yang membacanya," lanjut Reehil.
Harry Potter. Foto: Dok. Pottermore
Rebecca Hammel, pengawas sekolah untuk keuskupan Katolik Nashville, mengatakan kepada Tennessean bahwa email Reehil muncul setelah orang tua menanyakan tentang buku-buku itu.
ADVERTISEMENT
"Dia memiliki wewenang untuk bertindak, karena setiap pastor memiliki wewenang kanonik untuk membuat keputusan seperti itu untuk sekolah parokinya," terangnya.
Buku-buku Harry Potter tersebut sempat ada di perpustakaan sekolah sampai akhir semester kemarin, namun kini buku-buku itu dilaporkan sudah tidak ada.
Hammel menambahkan, jika ada orang tua yang menganggap cerita dalam buku Harry Potter pantas, pihaknya berharap bahwa para orang tua tetap membimbing putra dan putrinya untuk memahami isi melalui kacamata iman.
"Kami benar-benar tidak melakukan penyensoran, kami hanya memastikan bahwa apa yang kami masukkan ke perpustakaan sekolah adalah bahan yang sesuai dengan usia dan ruang kelas kami," ujar Hammel.
Ini bukan pertama kalinya buku seri JK Rowling ditentang oleh pihak keagamaan. Pada 2001, pembakaran buku-buku Harry Potter terjadi di New Mexico, diawasi oleh pastor Christ Community Church di Alamogordo.
ADVERTISEMENT
Pada 2003, Paus Benediktus XVI menggambarkan buku-buku itu sebagai rayuan halus yang tanpa disadari sangat mendistorsi agama Kristen terhadap mereka yang jiwanya belum dapat tumbuh dengan baik.
Apa tanggapanmu mengenai ini, Potterheads?