Setelah 66 Tahun, Majalah Musik NME Berhenti Cetak

12 Maret 2018 15:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
NME (Foto: flickr/porcupiny)
zoom-in-whitePerbesar
NME (Foto: flickr/porcupiny)
ADVERTISEMENT
Setelah lebih dari enam dekade berkembang menjadi salah satu nama besar dalam industri media musik cetak, majalah New Musical Express (NME) akhirnya memutuskan untuk berhenti beroperasi dalam versi cetak.
ADVERTISEMENT
Sebagai gantinya, majalah musik mingguan yang terbit pertama kali pada 1952 itu, hanya akan merilis publikasinya dalam format online.
Dilansir The Guardian, majalah tersebut sebenarnya sudah menggratiskan versi cetaknya, sebagai salah satu strategi bisnis pascapenurunan jumlah penjualan yang hanya mencapai 15.000 eksemplar saja.
"Perpindahan kami menjadi majalah gratis telah membantu menggerakkan brand ini mencapai audiens terbesarnya pada NME.com," ucap Paul Cheal selaku Direktur Pelaksana penerbit NME, Time Inc.
Sepanjang keberadaannya, NME kerap disebut sebagai salah satu ikon majalah musik Britania Raya. Tulis jurnalis Mark Sweney dari The Guardian, majalah tersebut juga dikabarkan sempat mencapai puncak kejayannya pada 1964, dengan penjualan mencapai 307.000 copy.
Selain itu, nama NME juga sempat mencuat naik pada era 1990-an, sebagai wadah cerita rivalitas musik britpop antara dua nama band besar, Oasis dan Blur.
ADVERTISEMENT
Majalah tersebut mempublikasikan cetakan terakirnya pada 9 Maret lalu, dengan menampilkan rapper asal Britania Raya, Stefflon Don, pada covernya.