Studi: 9 dari 10 Orang Pilih Gaji Kecil asal Pekerjaannya Berarti

15 Juli 2019 9:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi semangat bekerja Foto: dok. Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi semangat bekerja Foto: dok. Unsplash
ADVERTISEMENT
Gaji menjadi salah satu pertimbangan ketika mendapat tawaran kerja. Tapi bukan berarti menjadi faktor paling penting yang harus dipertimbangkan, lho.
ADVERTISEMENT
Karena selain gaji, ada beberapa faktor lain yang perlu kamu perhatikan. Di antaranya yaitu pekerjaan dan tanggung jawab apa yang bakal kamu jalankan selama berada di sebuah perusahaan.
Enggak jarang, faktor ini menjadi yang paling penting, sampai-sampai banyak yang lebih mementingkannya ketimbang gaji besar. Seperti hasil studi dari Harvard Business Review yang melaporkan sembilan dari 10 pekerja enggak masalah mendapatkan gaji kecil, asal melakukan pekerjaan yang berarti.
Mengutip laman Times of India, hasil ini didapat setelah mensurvei 2.285 pekerja dari 26 bidang berbeda dengan pendapatan dan demografi yang bervariasi. Tujuan utama dari studi ini yaitu mengetahui seberapa bernilainya sebuah pekerjaan, dan hubungannya dengan finansial.
Menariknya, sembilan dari 10 pekerja mengaku mau mengganti penghasilannya dengan pekerjaan yang berarti bagi mereka. Dalam rata-rata, partisipan enggak masalah merelakan 23 persen dari total penghasilannya, asal bisa melakukan pekerjaan yang berarti.
ADVERTISEMENT
Studi ini juga menunjukkan partisipan yang bekerja sebagai penyedia jasa, seperti kesehatan, pendidikan, dan pekerja sosial. Mereka memiliki tingkat kepuasan dalam bekerja yang lebih tinggi daripada yang bekerja di bagian administratif atau transportasi.
Sebanyak 69 persen dari partisipan yang puas terhadap pekerjaannya, cenderung enggak mau meninggalkan perusahaan atau organisasinya dalam enam bulan ke depan.
"Para pekerja bisa membuat pekerjaannya lebih bermakna dengan cara memperkuat hubungan sosial di kantor, dan menjadikan tiap pekerjanya seorang 'knowledge worker' atau 'pekerja berilmu'. Sebab mereka akan merasa terus berkembang secara personal," jelas peneliti.