Studi IFS: Milenial adalah Generasi yang Paling Setia

2 Agustus 2018 13:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangan millennials. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan millennials. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Dilansir Inverse, sebuah studi dari Institute for Family Studies (IFS) mengatakan bahwa generasi yang lebih tua punya kecenderungan lebih banyak melakukan perselingkuhan daripada milenial. Bahkan, tingkat perselingkuhan yang terjadi di luar hubungan resmi pernikahan juga lebih banyak terjadi pada generasi sebelum milenial.
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun terakhir, generasi milenial tercatat bahkan lebih berkomitmen dalam hubungan monogami, sekaligus menjadi generasi yang paling ragu untuk menikah. Menurut IFS, fakta tersebut berdasar karena milenial adalah generasi paling setia dan paling menentang perselingkuhan.
Yang menarik, data juga menunjukkan bahwa 3 dari 4 orang lintas generasi mengakui bahwa selingkuh atau berhubungan seks dengan seseorang yang bukan pasangan resmi adalah perbuatan yang salah.
IFS tidak melihat perbedaan yang berarti dalam pandangan nilai dari setiap generasi, yang membedakan hanyalah soal pengendalian diri.
Data dari IFS juga punya gambaran yang cukup buruk untuk orang yang berusia 50 hingga 60-an, karena tercatat sebagai yang paling banyak melakukan perselingkuhan. Hal ini terjadi akibat mereka tumbuh dewasa dengan melihat perilaku orang tuanya atau orang dewasa lain yang kacau dengan pasangannya atau bercerai.
Ilustrasi Selingkuh. (Foto: Thinkstock/Wavebreakmedia)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Selingkuh. (Foto: Thinkstock/Wavebreakmedia)
“Mereka ini adalah generasi pertama yang datang selama revolusi seks, yang kala itu orang-orang cenderung banyak melakukan seks bukan dengan pasangannya saja, beberapa orang tua mereka juga ada yang poligami," jelas Nicolas Wolfhinger, profesor dari IFS.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, milenial juga masih banyak dibesarkan oleh orang tua yang bercerai, namun mereka lebih mampu menjadikan pengalaman orang tuanya sebagai alasan kuat untuk menentang perselingkuhan.