Studi: Ternyata Karyawan Lebih Stres dibandingkan Atasannya

30 Agustus 2019 7:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi stres bekerja di kantor. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi stres bekerja di kantor. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bekerja enggak melulu soal kesenangan karena dapet gaji, gaes. Di balik itu, seorang pekerja harus menjalani jam kerja yang melelahkan, dikejar deadline, bertemu klien, sampai lembur di kantor.
ADVERTISEMENT
Terlalu padatnya kegiatan dapat menambah tekanan dan berakhir dengan stres. Stres yang dirasakan seorang karyawan ternyata lebih berat ketimbang tekanan yang dirasakan oleh atasan, lho.
Mengutip Times of India, sebuah studi gabungan dari peneliti di University of Manchester, University College London dan University of Essex, yang diunggah ke laman Journal of Gerontolo, melaporkan karyawan merasa lebih stres dibandingkan atasannya karena pekerjaan yang dilakukan lebih banyak.
Peneliti menilai, sebenarnya tingkatan stres ini enggak berhubungan dengan jenis pekerjaanmu. Tapi berkaitan dengan status seseorang di perusahaannya.
Hasil ini didapat dari sampel air liur yang diambil di waktu-waktu yang berbeda. Air liur ini dapat membuktikan tingkatan stres seseorang. Kalau tingkatannya semakin tinggi, berarti orang tersebut sedang stres berat.
ADVERTISEMENT
Dari air liur tersebut, terdapat hormon kortisol yang kadarnya lebih tinggi di pagi hari, dan menurun pada malam hari, khususnya ketika sedang tidur. Namun peneliti menemukan, jika hormon kortisolnya lebih rendah di pagi hari dan tinggi di malam hari, menunjukkan kamu sedang mengalami stres yang cukup parah.
Hormon kortisol ini bisa terus meningkat meski karyawan tersebut akan menjalani pensiun.
Enggak cuma air liur, peneliti juga melihat jenis kelamin, umur, jam tidur, dan apakah responden tersebut seorang perokok aktif atau bukan.
Sebenarnya, bukan suatu hal yang mengherankan kalau stres dapat berdampak negatif kepada kinerja, dan bahkan kesehatan. Maka itu sudah saatnya, perusahaan lebih bijak dan mengubah budaya kerja, sehingga menciptakan lingkungan yang sehat dan terhindar dari stres.
ADVERTISEMENT
Reporter: Aulania Silviananda