Supreme Bantah Isu Kolaborasinya dengan Samsung

11 Desember 2018 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Supreme Store (Foto: Dok. Hypebeast)
zoom-in-whitePerbesar
Supreme Store (Foto: Dok. Hypebeast)
ADVERTISEMENT
Tak lama setelah terekspos karena menggunakan foto stok untuk memalsukan fitur 'Portrait Mode', Samsung China baru-baru ini kembali membuat gempar dengan mengumumkan kolaborasi dengan 'Supreme'.
ADVERTISEMENT
Pada konferensi peluncuran Samsung Galaxy A8s di China, Kepala Pemasaran Digital Samsung China secara mengejutkan mengumumkan proyek kerja sama dengan Supreme. Kabar ini jadi mengejutkan karena Supreme dan China punya hubungan tak akur terkait masalah pemalsuan brand.
Di China sendiri terdapat toko Supreme palsu dan hanya menjual hoodie. Harga retailnya mencapai 130 Dollar AS atau sekitar Rp 1,8 juta. Harga yang cukup mahal untuk barang palsu, namun tetap saja harga tersebut nyaris berbeda setengahnya dari Supreme yang asli.
Kisah tentang Supreme bajakan itu berasal dari sebuah kabar burung yang dilansir Hypebeast. Di situ disebutkan bahwa Supreme akan memasuki pasar di China pada 2019 mendatang dengan toko utama di Sanlitun, Beijing. Lebih konyolnya lagi, Supreme dikabarkan akan mengadakan fashion runway pertamanya di Pusat Kebudayaan Mercedes-Benz Cultural Center di Shanghai tahun depan.
ADVERTISEMENT
Namun, hal ini sudah dibantah pihak Supreme. Mereka menyebut klaim ini secara terang-terangan salah dan disebarluaskan oleh organisasi palsu.
Setelah menerima banyak kritik soal kerja sama Samsung dengan Supreme, Leo Lau selaku manajer pemasaran digital Samsung di China juga telah secara resmi angkat suara menanggapi hal ini.
“Kami berkolaborasi dengan Supreme Italia, bukan Supreme NYC. Supreme NYC tidak memiliki otorisasi penjualan dan pemasaran di China, tetapi Supreme Italia telah memperoleh penjualan produk dan otorisasi pasar di kawasan Asia Pasifik (kecuali Jepang)," ujar Lau.