Svante Myrick, dari Tempat Penampungan ke Gedung Wali Kota

8 Desember 2017 18:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Svante Myrick (Foto: Instagram @svantemyrick)
zoom-in-whitePerbesar
Svante Myrick (Foto: Instagram @svantemyrick)
ADVERTISEMENT
Svante Myrick adalah bukti nyata dari pepatah “It’s not how you start, but how you finish.” Myrick adalah pria homeless yang berhasil menabalkan namanya di kantor tertinggi Kota Ithaca sebagai wali kota pada usia 24 tahun. Saat itu, Myrick bahkan masih duduk di bangku kuliah.
ADVERTISEMENT
Ithaca merupakan salah satu kota di negara bagian New York dan Myrick menjadi wali kota termuda dalam sejarah kota tersebut. Myrick juga menjadi wali kota keturunan Afrika-Amerika pertama. Muda dan kreatif, Svante Myrick bertekad membenahi Ithaca melalui gaya kepemimpinannya sendiri. Terbukti, ia kembali terpilih menjadi Wali Kota Ithaca untuk kedua kalinya pada 2015, dengan persentase suara 89 persen.
Menyandang status sebagai wali kota, Myrick telah melakukan beberapa hal membanggakan bagi warganya. Pada tahun 2014, Myrick berhasil menutup defisit hutang sejak tahun 2012 sebesar 3.5 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau berkisar 14 miliar rupiah. Ia juga dipuji karena berhasil meningkatkan angka retribusi pajak terendah selama lebih dari satu dekade.
ADVERTISEMENT
Skor tekanan fiskal Ithaca saat ini lebih baik dibandingkan 95 persen kota lainnya di seluruh negara bagian New York, berdasarkan data statistik yang dirilis oleh The Syracuse Post-Standard. Myric saat ini fokus pada program untuk memperluas persediaan perumahan di Ithaca. Ia ingin menciptakan real estate dengan harga terjangkau. Myrick juga mengawasi ledakan bangunan di pusat kota Ithaca.
Sebagai bagian dari harapannya untuk meningkatkan kepadatan bangunan di beberapa bagian di Ithaca, Myrick memelopori kelanjutan rencana komprehensif yakni Collegetown yang bertujuan melindungi rumah keluarga tunggal di perbatasan lingkungan siswa.
Tidak berhenti sampai disitu, Myrick juga telah mengatur respon kota terhadap banjir yang disebabkan oleh es dari sungai Cascadilla Creek dan Hurricane Sandy. Ia juga mendorong kebijakan trotoar baru dan mengawasi rancangan ulang 10 juta dolar AS dari Commons, sebuah proyek radikal yang dimulai dan dikembangkan oleh remaja setempat.
ADVERTISEMENT
Berasal dari keluarga miskin
Svante Myrick (Foto: Instagram @svantemyrick)
zoom-in-whitePerbesar
Svante Myrick (Foto: Instagram @svantemyrick)
Myrick merupakan penduduk asli Florida yang tergolong miskin. Dikutip dari nbcnews.com, ia mengaku bahwa dirinya bersama keluarga bahkan pernah hidup di tempat penampungan tunawisma selama enam bulan.
Myrick dan ketiga saudaranya dibesarkan oleh ibunya, Leslie Myrick. Ayahnya merupakan pecandu narkoba. Ibunya terkadang bekerja tambahan dengan bayaran rendah untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Tiap minggu, mereka tinggal di tempat penampungan, bergantung pada asuransi kesehatan masyarakat miskin (Medicaid) dan kupon makan untuk bertahan hidup.
“Bisakah kita menunda untuk membayar tagihan ini? Atau harus segera dibayar?” kenang Myrick yang dikutip dari ithacavoice.com.
“Ayah saya, (dengan) kecanduannya, penyakitnya, membawa kami pada kemiskinan dan kehilangan rumah. Kami menghabiskan malam di dalam mobil kami dan berminggu bahkan berbulan-bulan lamanya di tempat penampungan, terkadang kami juga kehabisan makanan” tambahnya.
Svante Myrick (Foto: Instagrama @svantemyrick)
zoom-in-whitePerbesar
Svante Myrick (Foto: Instagrama @svantemyrick)
Saat itu, Svante Myrick dan ketiga saudaranya harus bekerja sepulang dari sekolah untuk membantu sang Ibu. Ketika duduk di bangku kuliah, Myrick bekerja untuk empat perusahaan, salah satunya sebagai asisten anggota dewan di Dewan Kota Ithica.
ADVERTISEMENT
Semua uang yang dihasilkan oleh Myrick hanya digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-harinya, seperti makanan dan pakaian. Melihat sang Ibu yang mengatur keuangan begitu baiknya, Myrick terinspirasi. Myrick menyebutnya sebagai “juggling pain” atau menyulut rasa sakit.
Namun, Myrick justru belajar dari pengalamannya dan membantu warga miskin di Ithaca. Dengan duduk di kursi wali kota, dijadikannya sebagai kesempatan untuk membantu orang terlebih anak-anak miskin seperti dirinya dulu untuk keluar dari kemiskinan. Ia memahami bahwa tumbuh besar di lingkungan kemiskinan sangat menyedihkan.
Myrick merupakan sosok yang populer dan terkenal ramah. Dia memanfaatkan akun media sosial facebooknya untuk berinteraksi dengan teman-teman. Ia menerapkan batasan pertemanan hingga 5000 orang, sementara jumlah pengikutnya berkisar tiga kali lipatnya.
ADVERTISEMENT
Nama Myrick juga tercatat pada “30 under 30” atau 30 sosok berpengaruh di bawah usia 30 tahun versi Forbes pada Januari lalu. Pria yang lahir pada tahun 1987 itu juga masuk ke dalam daftar “Hot List” Rolling Stone pada 2016. Svante Myrick juga menjadi sampul depan majalah The New York Times untuk program pengawasan injeksi heroin di kotanya.
“Saya sangat bersyukur bisa melayani banyak orang. Saya memiliki cerita hidup yang menginspirasi dengan akhir bahagia,” tutupnya yang dikutip dari ncbcnews.com
                                                 
ADVERTISEMENT