Tak Perlu Pesimistis, Ini Tips Beli Rumah Sendiri bagi Milenial
ADVERTISEMENT
Konon generasi milenial menjadi generasi yang tidak bisa mewujudkan impian punya rumah sendiri. Kenapa? Selain karena harga properti yang tiap tahun makin melambung, milenial diidentikan suka foya-foya di masa muda.
ADVERTISEMENT
Milenial dianggap lebih suka jajan kopi mahal daripada menabung untuk beli rumah. Akibatnya impian punya rumah di masa muda kandas.
Lantas untuk menghindari hal itu, kumparan mewawancarai Tri Djoko Santoso dari Financial Planning Standards Boards (FSRP) yang memberi tips agar milenial bisa punya rumah. Apa saja?
1. Tahu rencana punya rumah
“Enggak bisa nyewa (rumah) terus-terusan,” kata founder Lembaga Sertifikasi Profesi FSRP itu.
Mengetahui kebutuhan akan masa depan, dalam hal ini memiliki rumah, adalah penting. Soalnya jika kamu terus-terusan menghabiskan apa yang kamu punya, maka memiliki rumah hanya akan jadi mitos karena tak masuk dalam rencana kebutuhanmu.
2. Mau menyisihkan
Menurut Tri, setelah tahu rencana punya rumah, generasi milenial harus mau menyisihkan apa yang dia miliki secara disiplin. Tidak boleh digunakan untuk hal-hal lain selain apa yang hendak ia beli. Nah, dalam menyisihkan pendapatan ini Tri punya cara tersendiri.
ADVERTISEMENT
“Pengelolaan keuangan terbaik adalah waktu kita terima income, di depan ini kita sudah ada pola. Bisa 4S atau 3S,” kata dia. Huruf S ini mewakili partisi pendapatan kita ke dalam Sharing (amal), Securing (biaya proteksi asuransi), Saving & Investment (tujuan jangka panjang, misal: beli rumah), dan Spending (pengeluaran rutin harian).
Jadi kalau kamu menerima uang, langsung kelompokkan dalam 4S tersebut. Karena jika tidak, maka dalam jangka pendek kamu akan cenderung menghabiskannya.
“Jadi sisihkan (uangnya), bukan sisakan,” ujar Tri.
3. Mampu secara finansial
“Yang ketiga dia mampu, punya sumber buat disisihkan. Punya penghasilan buat beli rumah, bukan buat beli motor untuk beli yang lain-lain,” jelas Tri.
Yang ketiga ini jelas bahwa membeli rumah berarti kamu harus punya pemasukan yang tetap. Akan tetapi kalau tidak mampu ya, jangan dipaksakan. Apalagi beli rumah di kota besar seperti Jakarta.
ADVERTISEMENT
“Karena rumah itu udah terlalu mahal dan harganya sudah menggelembung, tapi kalau kita berpikir mau punya rumah dalam bentuk apartemen itu masih mungkin di Jakarta,” ujarnya menegaskan.
Jadi bagaimana, tertarik untuk punya rumah sendiri?