Tanggapan Manajemen soal Kisruhnya LaLaLa Festival 2019
PerbesarADVERTISEMENT
Gelaran musik tahunan LaLaLa Festival 2019 baru saja selesai diadakan pada Sabtu (23/2) di Orchid Forest, Cikole, Jawa Barat. Seusai acara, enggak sedikit pengunjung yang menyesalkan LaLaLa Festival 2019 karena dinilai kisruh.
ADVERTISEMENT
Di media sosial warganet ramai-ramai mengomentari penyelenggaraan LaLaLa Festival 2019, mulai dari sistem parkir, padatnya lalu lintas menuju lokasi konser, sampai medan yang mengharuskan penonton untuk mendaki.
Menanggapi hal ini, Ferally Mahardika selaku Public Relations Manager LaLaLa Festival 2019 menjelaskan, tiap tahunnya pihak penyelenggara telah mencoba untuk mengurangi jumlah kendaraan yang berada di lokasi acara.
“Kami memberikan shuttle package dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ke venue. Tapi meski sudah kami permudah, masih banyak yang bersikeras membawa kendaraan sendiri,” kata dia kepada kumparan.
Pihak penyelanggara sendiri telah menyediakan tiga area parkir untuk pengunjung LaLaLa Festival 2019 yang membawa kendaraan pribadi. P1 (parkir 1) ada di Lembah Dewasa, P2 ada di Brimob, dan P3 di Lapangan Bela Negara.
ADVERTISEMENT
“Dan terdapat fasilitas shuttle gratis yang sudah kami sediakan dari kantung parkir ke venue. Tapi karena macet jadi geraknya agak terlambat,” lanjut Ferally.
Sementara dari lokasi penukaran tiket menuju pintu masuk Orchid Forest, pihak penyelenggara sudah menyediakan beberapa armada. Tapi banyak pengunjung yang masih harus jalan kaki dan mendaki dengan jarak kurang lebih 3 kilometer.
“Karena aksesnya cukup sulit dan hujan besar, jadi memakan waktu sekitar 10-15 menit dari yang biasanya untuk pengangkutan penumpang,” jelasnya.
Ke depannya, Ferally menyebut pihaknya akan mencoba memperbaiki permasalahan yang ada.
LaLaLa Festival 2019 sendiri dihadiri oleh sekitar 15 ribu penonton. Festival musik ini diramaikan oleh Svmmerdose, Diskoria, Project Pop, Sheila On 7, Crush, The Internet, sampai Honne.
ADVERTISEMENT
