Terlalu Andalkan Pesan Teks Bisa Timbulkan Masalah dalam Hubungan

19 Agustus 2019 9:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi chatting Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi chatting Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Bertukar pesan saat ini udah enggak sesulit dulu, saat ini kamu bisa menggunakan berbagai aplikasi bertukar pesan seperti WhatsApp, Line, dan lain-lain. Selain untuk pekerjaan, sebagian besar dari kita mungkin menggunakan pesan teks untuk berkomunikasi dengan pasangan.
ADVERTISEMENT
Namun sepertinya apa yang kita tulis dapat mengungkapkan banyak hal tentang hubungan kita. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Couple and Relationship Therapy mencoba menganalisis kebiasaan SMS pasangan. Studi tersebut menyimpulkan kalau teknologi sebenarnya berpotensi menyebabkan masalah hubungan serius.
Para peneliti di Universitas Brigham Young mempelajari 276 orang dewasa muda. Setiap partisipan mengisi kuesioner yang menanyakan tentang peran teknologi dalam hubungan romantis mereka.
Menurut data statistik, 38 persen responden mengaku memiliki hubungan serius, 46 persen terlibat dan 16 persen menikah.
Ilustrasi chatting Foto: Shutterstock
Hasilnya, sebagian besar peserta (82 persen) bertukar pesan teks dengan kekasih mereka beberapa kali sehari. Nah, menariknya, pembicaraan itu enggak cuma seputar bertukar pesan romantis atau mengajukan pertanyaan umum.
ADVERTISEMENT
Tapi, banyak pasangan menggunakan SMS untuk menyelesaikan masalah, membicarakan hubungan mereka, dan hal-hal lainnya.
Studi ini menyimpulkan kalau SMS bisa memiliki dampak berbeda untuk tiap gender. Misalnya saja dalam kasus pria, terlalu banyak berkirim pesan dikaitkan dengan tingkat kepuasan hubungan yang lebih rendah.
Begitu juga dengan penelitian terhadap wanita, terlalu sering mengandalkan pesan teks untuk menyelesaikan masalah dalam hubungan, membuat keputusan atau meminta maaf lebih cenderung memiliki kualitas hubungan yang lebih rendah.
Peneliti menyarankan bahwa menggunakan pesan teks sebagai alat komunikasi bisa bikin timbulnya kesalahpahaman antara satu sama lain. Kemudian, yang sulitnya lagi adalah memecahkan kode soal apa yang orang lain rasakan dan coba sampaikan.
Seperti isi pesan yang terlalu pendek, pasti dikira jutek. Begitu juga dengan isi pesan terlalu panjang, orang tersebut akan dinilai terlalu bersemangat.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, berkomunikasi lewat pesan teks punya pro dan kontranya sendiri. Di satu sisi, mengirimkan pesan teks dapat mempersingkat waktu untuk berbicara dengan seseorang, namun di sisi lain ada kemungkinan munculnya kesalahan interpretasi terhadap pesan-pesan ini.
Maka dari itu, pintar-pintar lah untuk membahas masalah-masalah penting. Lebih baik bertemu langsung atau via telepon saja, ya, daripada terus menimbulkan kesalahpahaman, kan.