Traveling Bisa Menyebabkan Perubahan Fisik Otak Kalangan Milenial

17 Februari 2018 14:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-traveling cantik (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-traveling cantik (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Selain berbelanja, kalangan milenial juga sangat menyukai kegiatan traveling. Rutinitas yang padat dan dinamis enggak jarang membuat kalangan muda memilih untuk menghibur diri mereka dengan melakukan beberapa perjalanan ke beberapa tempat yang belum pernah mereka kunjungi.
ADVERTISEMENT
Namun, kalau selama ini kamu mengira bahwa traveling hanya akan memberi dampak menghibur terhadap seseorang, penelitian terbaru justru mengungkap bahwa kegiatan ini bisa menyebabkan perubahan fisik pada otak dengan memperbaiki neuroplastisitas. Kok, bisa? Berikut cara traveling mengubahnya dilansir laman Meaww.
1. Traveling menjauhkan kamu dari rutinitas
Solo traveling nggak bikin boros (Foto: Thinkstocks)
zoom-in-whitePerbesar
Solo traveling nggak bikin boros (Foto: Thinkstocks)
Enggak akan ada drama macet atau dikejar deadline saat kamu melakukan sebuah perjalanan panjang ke tempat baru. Kamu hanya akan melihat hamparan rumput hijau, sungai yang mengalir, hingga udara sejuk khas pegunungan. Hal ini bisa merangsang visual, melatih fisik, dan menambah perspektif baru. Sebab, menjalani perjalanan ke tempat yang baru bisa menciptakan jalur saraf baru.
2. Traveling membuat kamu memprioritaskan perawatan diri
Tips traveling ala hijaber. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Tips traveling ala hijaber. (Foto: Thinkstock)
Perawatan diri merupakan salah satu yang sering dilewatkan kalangan milenial karena disibukkan dengan rutinitas penting lainnya. Padahal, merawat dan memanjakan diri bisa membuat kamu terhindar dari risiko depresi dan stres. Sekadar pergi untuk pijat atau menginap di hotel untuk bersantai dan menyendiri bisa membuat otak lebih rileks sebelum memulai aktivitas kembali.
ADVERTISEMENT
3. Traveling memberi kamu ruang dan waktu untuk bercermin
Traveling dapat menambah koneksimu. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Traveling dapat menambah koneksimu. (Foto: Pixabay)
Introspeksi sangat penting dalam membangun otak dan membentuk pola pikir yang lebih baik. Lewat traveling, rasa cemas dan khawatir seseorang juga bisa terkontrol karena kamu memiliki banyak waktu untuk bercermin dan melakukan meditasi.
4. Traveling memperbaiki plastisitas otak
Traveling membuatmu terinspirasi. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Traveling membuatmu terinspirasi. (Foto: Pixabay)
Penelitian menunjukkan bahwa traveling memprogram ulang otak dan membangun ketahanan sel di otak kamu. Salah satunya adalah neuroplastisitas. Saraf ini berdampak pada banyak fungsi penting seperti memori, pembelajaran, dan fokus.
5. Traveling mendorong spontanitas dan kreativitas
Com-Traveling, bangkitkan cinta pada Indonesia (Foto: Thinkstocks)
zoom-in-whitePerbesar
Com-Traveling, bangkitkan cinta pada Indonesia (Foto: Thinkstocks)
Terjun ke dalam dunia baru merupakan cara terbaik yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan kreativitas. Buat kamu yang bergelut dalam dunia seni, melakukan perjalanan ke tempat baru bisa membuat jiwa seni kamu semakin meningkat setelah pulang dari traveling.
ADVERTISEMENT