news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tren Remaja di Inggris Atasi Masalah Kesehatan Mental Lewat Aplikasi

23 November 2018 19:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kecanduan gadget pada anak remaja  (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Kecanduan gadget pada anak remaja (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Puluhan ribu remaja di Inggris menggunakan aplikasi online sebagai cara untuk mengatasi masalah kesehatan mental mereka. Hal ini ditunjukkan dengan data bahwa pengguna layanan konseling online meningkat dari tahun ke tahun.
ADVERTISEMENT
Para pengguna aplikasi konseling online Kooth di Inggris yang berusia di bawah 18 tahun meningkat dari 20 ribu di 2015 menjadi 65 ribu tahun lalu. Data pengguna Kooth yang dilansir The Guardian ini akan diprediksi terus meningkat sampai 100 ribu tahun ini.
“Para pemuda menyukai realitas bahwa mereka bisa bicara dengan konselor secara instan semisal di bawah 10 menit, hingga berjam-jam dari sore hari. Mereka menyukai kedekatan (konseling) ini,” kata Aaron Sefi, Direktur Riset dan Evaluasi di XenZone, perusahaan pemilik Kooth.
Kooth merupakan aplikasi di mana para remaja bisa mengonsultasikan keluh kesah mereka melalui video atau teks. Aplikasi ini diklaim bisa mengatasi rasa kesepian yang juga dialami remaja.
“Mereka (remaja) juga suka dengan (fitur) anonim yang dilibatkan, karena mereka dapat mendaftar akun tanpa memberikan detail pribadi. Ditambah mereka berada dalam kontrol karena mereka memilih mengontak kami lebih dulu ketimbang sebaliknya,” ujar Sefi
ADVERTISEMENT
Selain Kooth, sekitar 123 ribu orang di Inggris mengunduh aplikasi Calm Harm. Aplikasi ini diakui oleh badan Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) untuk membantu orang tidak menyakiti dirinya sendiri. Di antara 56 persen pengguna aplikasi ini merupakan remaja.
“Saat ini 92 persen pengguna kami adalah cewek dan kebanyakan merupakan remaja umur 15-21. Mereka yang menggunakan aplikasi ini bilang bahwa dorongan (menyakiti diri sendiri) menurun,” kata Nihara Krause, konsultan psikolog klinis yang mengembangkan Calm Harm.
Meskipun menyambut datangnya tren konsultasi online, pengamat mengingatkan bahwa konsultasi tatap muka langsung tetap tak bisa digantikan.
“Kebanyakan anak-anak muda menghabiskan waktu secara online, dan aplikasi dapat memudahkan mereka berkonsultasi lewat pesan dan layanan online dibanding tatap muka,” ujar Tom Madders dari Young Minds, organisasi yang fokus menolong anak muda di bawah umur 26 tahun.
ADVERTISEMENT