Tsamara Amany: Lebih Baik Tak Terpilih daripada Hilang Integritas

30 Januari 2019 14:24 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tsamara Amany. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tsamara Amany. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Politik itu apa, sih? Bagaimana sebenarnya berpolitik praktis? Apa tujuannya? Segenap pertanyaan ini mungkin anak muda harus tahu jawabannya. Sebab, politik bisa memengaruhi kehidupan kamu semua.
ADVERTISEMENT
Pertanyaan itu barangkali bisa ditemui jawabannya dari penuturan politisi muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany. Berbicara pada acara From Vlogs to Votes di Kuningan, Jakarta Selatan (29/1), Tsamara melihat bahwa politik bukanlah tentang bagaimana seseorang bisa masuk ke parlemen.
“Buat saya berpolitik itu bukan tentang menjadi anggota dewan (DPR), tapi apa yang bisa kita lakukan sebagai anggota dewan,” kata cewek yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif (caleg) di dapil DKI II ini.
Tsamara bercerita kalau dirinya bisa saja masuk ke partai 5 besar sehingga kemungkinan terpilih di parlemen makin besar. Namun dia enggak melakukan itu karena dia ragu dengan perubahan apa yang akan dia bawa kalau bergabung dengan partai-partai tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kira-kira apakah yang selama ini saya yakini itu sesuai dengan partai-partai politik tersebut? Ada partai politik yang menurut saya oke, ada partai politik yang nasionalis, tapi dia masih mendukung hak angket terhadap KPK, atau mendukung korupsi ke dalam KUHP, artinya korupsi tidak lagi menjadi kejahatan luar biasa,” kata Tsamara.
Sebagai politisi muda, bergabung menginisiasi partai baru bukan tanpa risiko. Selain ada kemungkinan enggak lolos di pemilu, bisa saja tingkat keterpilihan anggota di parlemen sedikit sehingga sulit untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.
“Saya tahu bahwa mungkin satu fraksi di dalam DPR sana akan mendapatkan banyak hambatan. Tapi paling tidak dari yang saya tahu, saya tidak akan mendapat ganjalan nurani karena saya bisa bicara apa yang saya yakini di dalam DPR sana. Karena saya punya partai politik yang sama keyakinannya dengan saya,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Bagi Tsamara, tujuannya berpolitik bukan semata-mata menjadi anggota DPR. Menurutnya percuma kalau dia akhirnya bergabung dengan partai besar, masuk DPR, lalu berakhir mendukung kebijakan atau keputusan Undang-Undang yang dianggap kurang mewakili masyarakat. Tsamara melihat anak muda akan kehilangan harapan kalau akhirnya dia bertindak seperti itu.
“Jadi lebih baik bagi saya enggak terpilih dalam parlemen tapi masih punya integritas, daripada terpilih tapi nambah-nambah polusi dalam DPR,” pungkasnya.