Tunanetra Ternyata ‘Tidak Buta’ Cinta

30 September 2018 12:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cinta dipengaruhi hormon feromon. (Foto: freepik.com)
zoom-in-whitePerbesar
Cinta dipengaruhi hormon feromon. (Foto: freepik.com)
ADVERTISEMENT
Cinta enggak sepenuhnya buta seperti yang selalu diibaratkan orang-orang. Proses mencintai yang berjalan dari mata turun ke hati itu nyata. Melihat paras menawan bisa lantas membuat kita jatuh cinta.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana dengan orang yang tak punya kemampuan melihat (tunanetra)? Bisakah mereka mencintai seseorang tanpa melihat ketampanan atau kecantikan paras sang pujaan hati? Ternyata, mereka punya cara sendiri menilai keelokan sang pujaan hati.
Seperti dalam video yang dipublikasikan oleh Cut, empat orang tunanetra diwawancara bagaimana ia melihat keelokan paras seseorang. Cindy, satu-satunya perempuan yang diwawancarai dalam video mengaku, meski tunanetra, dirinya juga ingin dilihat oleh orang-orang yang menarik.
Selain Cindy, seorang tunanetra laki-laki paruh baya mengatakan dirinya punya daya tarik sendiri pada seseorang walaupun tak bisa melihat.
“Aku rasa ada semacam anggapan di antara orang-orang normal bahwa tunanetra tidak peduli dengan bagaimana penampilan orang lain, karena kami tak bisa melihat mereka,” katanya.
ADVERTISEMENT
Padahal orang tunanetra ini peduli dengan penampilan orang lain yang bisa menimbulkan daya tarik. Menurut orang yang tak menyebut namanya itu, beberapa di antara kepedulian itu muncul dari hal-hal kecil.
“(Daya tarik bisa muncul dari) suaranya, wangi badannya, atau dari sentuhannya dan semua itu membangun penampilan seseorang secara umum,” ujarnya.
Tunanetra lainnya bernama Mac Potts mengungkapkan bahwa dirinya bisa melihat penampilan pasangannya dari pendapat orang-orang. Pendapat tersebut, katanya, bisa menguatkan ‘penglihatannya’ bahwa pasangannya memang benar-benar cantik.
“Orang-orang mengatakan kepadaku, ‘Wah, kamu beruntung. Dia menawan, cantik, manis. Dia salah satu yang seksi’,” ungkap Potts sambil tersenyum.
Seorang laki-laki dalam video yang baru kehilangan penglihatannya 9 tahun ke belakang mengaku bisa menggunakan indera lainnya untuk melihat kecantikan perempuan. Kehalusan budi, kelembutan hati, dan kondisi seseorang dapat mewakili penampilan cantik tersebut.
ADVERTISEMENT
“Aku tidak melihatnya sebagai kecantikan visual. Aku melihatnya sebagai segala sesuatu yang mereka tampakkan kepada saya, (terutama) hati mereka,” kata pria berkacamata hitam itu.
Ya, mungkin cerita dari para tunanetra ini bisa jadi pelajaran buat kita yang selalu melihat paras menawan sebagai standar cinta. Padahal, paras menawan bisa hilang dimakan waktu, tapi perasaan cinta pada hati akan tetap abadi.