Universitas di AS Berikan Gelar Kehormatan untuk Seekor Anjing

21 Desember 2018 12:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anjing pelayan sabet gelar dari universitas di AS. (Foto: Dok. Clarkson University)
zoom-in-whitePerbesar
Anjing pelayan sabet gelar dari universitas di AS. (Foto: Dok. Clarkson University)
ADVERTISEMENT
Seekor anjing Golden Retriever bernama Griffin begitu setia mendampingi Brittany L. Hawley (25) saat menjalani kuliah di Clarkson University, New York, Amerika Serikat (AS). Setiap hari, ia melayani majikannya itu untuk membawakan sesuatu, membukakan pintu, dan hal lain yang dibutuhkan cewek itu.
ADVERTISEMENT
Hawley bukan enggak mau membawa semuanya sendiri. Namun, kondisinya yang duduk di kursi roda saat menjalankan aktivitas, membuatnya perlu didampingi anjing pelayan seperti Griffin.
Ke manapun Hawley pergi, Griffin selalu ada di sampingnya. Termasuk ketika sang majikan sedang menjalani wisuda menerima gelar master Terapi Okupasi pada Sabtu (15/12) lalu. Enggak cuma Hawley, oleh Clarkson University, Griffin pun diganjar dengan gelar kehormatan tersendiri.
“Keduanya telah 100 persen mengejar gelar bersama untuk lulus dari (jurusan) Terapi Okupasi. Datang ke semua kelas, diktat, acara fakultas, sesi belajar kelompok, aktivitas sosial, proyek riset, dan pelatihan klinis yang sama (dengan Hawley) membuat Griffin jadi bagian yang sama dari keluarga Clarkson Golden Knight,” tulis Clarkson University di situs resminya.
ADVERTISEMENT
Senat kampus memutuskan untuk memberi anjing berumur 4 tahun ini gelar kehormatan karena dinilai telah menunjukkan usaha luar biasa, komitmen teguh, dan dedikasi yang gigih bagi kesejahteraan dan keberhasilan mahasiswa. Hawley pun mengakuinya.
“Ia melakukan semua hal yang aku lakukan,” kata Hawley dilansir Associated Press.
Anjing pelayan sabet gelar dari universitas di AS. (Foto: Dok. Clarkson University)
zoom-in-whitePerbesar
Anjing pelayan sabet gelar dari universitas di AS. (Foto: Dok. Clarkson University)
Menurut pewartaan CBS News, sejak berumur 16 tahun Hawley mengalami apa yang dinamakan sebagai complex regional pain syndrom (CRPS). Sindrom ini membuat Hawley enggak bisa berjalan lagi sehingga harus menggunakan kursi roda.
Beruntung, saat memasuki kampus, Hawley dipertemukan dengan paws4people, sebuah yayasan yang khusus melatih anjing pelayan penyandang disabilitas. Yayasan inilah yang kemudian mempertemukannya dengan Griffin.
“Kami pindah ke New York bersama, memulai kuliah bersama, dan kami lulus bersama. Aku jadi merasa lebih independen, aku merasa lebih mudah bersosialisasi, aku jadi lebih terbuka karena ada dia. Aku tekankan sejak hari pertama (kuliah), ketika lulus, aku ingin Griffin lulus bersamaku,” kata Hawley.
ADVERTISEMENT
Sebelum lulus, Hawley dan Griffin sempat magang di Fort Bragg, North Carolina. Keduanya membantu tentara dengan gangguan mobilitas dan psikososial. Menurut Hawley, membawa Griffin saat memeriksa para pasien tentara itu bisa membantu meredakan kecemasan mereka.
“Pasienku akan berkata, 'Terapisku hari ini adalah Brittany dan Griffin’,” kenang cewek itu.
Saat bekerja nanti, Hawley pun tak ingin lepas dari Griffin. Menurutnya, keduanya menjadi satu paket saat suatu perusahaan memberikan tawaran pekerjaan.
"Aku enggak bisa melakukan hal apapun tanpa dia,” pungkasnya.