Vira Talisa: Skena Musik Jakarta Lebih Beragam daripada di Rennes

Penyanyi Vira Talisa berbincang di kantor kumparan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Sebelum aktif bermusik dan tampil dari satu panggung ke panggung lainnya, Vira Talisa menghabiskan waktunya untuk kuliah di jurusan Visual Arts di University of Rennes 2, Prancis. Selama tinggal di sana, Vira menilai skena musiknya enggak seberagam di Jakarta.

"Skena musik di Jakarta itu seru banget! Di sini, tuh, mau musik macam apa aja ada," kata Vira saat bermain ke kantor kumparan, beberapa waktu lalu.

Walau begitu, Vira mengatakan jika enggak pernah pergi ke Rennes, ia enggak akan menjadi musisi seperti sekarang. Cewek kelahiran 9 Agustus 1993 ini mendapat banyak pengalaman dari kota di timur laut Prancis itu, yang mendukung minat bermusiknya.

"Mungkin karena kota kecil, jadi aku produktif untuk bikin musik, nonton gigs, dan suka belajarlah mengenai musik. Di sana juga hampir setiap hari ada konser, dan band-nya banyak. Tapi genre tertentu aja, misal garage rock, surf music, dan 60s-nya yang hidup banget. Kalau mau dengerin genre lain harus ke luar kota," tuturnya.

"Yang mereka enggak punya, tapi di Jakarta punya, tuh, keberagamannya," lanjut pelantun 'Down in Vieux Cannes' ini.

Vira sendiri baru merilis debut albumnya yang diberi judul 'Primavera'. Lewat album ini, ia ingin menganalogikan harapan baru yang tumbuh, dengan penuh kepercayaan diri, keceriaan, dan kehangatan.

Inspirasinya dalam album ini didominasi oleh musik pop pada era 60-an sampai 80-an. Namun genre yang disuguhkan Vira enggak cuma itu. Ada juga samba dalam single berjudul sama dengan albumnya, 'Primavera', sentuhan beat waltz di 'Matahari', dan pengaruh dari musik Beach Boys dalam 'For The Time Being'.

Simak ulasan kumparan mengenai album Vira dalam artikel di bawah ini, dan kisah di balik album tersebut dalam video di bawah ini.