"Youthquake" Jadi Word of the Year Versi Kamus Oxford, Apa Artinya?

26 Desember 2017 14:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kosakata baru diresmikan Oxford. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Kosakata baru diresmikan Oxford. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Kamus Bahasa Inggris Oxford meresmikan kata 'youthquake' sebagai salah satu kosa kata dalam kamusnya. Youthquake sendiri merupakan sebuah ungkapan kata yang paling mewakili suasana hati para aktivisme politik.
ADVERTISEMENT
Dalam Kamus Oxford, youthquake didefinisikan sebagai ‘perubahan budaya, politik, atau sosial yang signifikan yang timbul dari tindakan atau pengaruh kaum muda’.
Mengapa youthquake?
Berdasarkan data yang diperoleh editor Kamus Oxfod, penggunaan kata youthquake meningkat lima kali lipat dibandingkan pada 2016 lalu. Kata ini pertama kali populer pada Juni lalu yang bertepatan dengan pemilihan umum di Inggris.
Saat itu, keterlibatan generasi muda lebih tinggi dibandingkan pemilu tahun sebelumnya yang menyebabkan youthquake semakin sering digunakan oleh para kaum muda pada September 2017.
Ilustrasi Remaja (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Remaja (Foto: Thinkstock)
Merujuk pada penjelasan di laman resmi Kamus Oxfod, rupanya kata youthquake bukanlah kosa kata yang baru dimasukkan ke dalam kamus. Youthquake sendiri pertama kali disebut pada tahun 1965. Pencetusnya adalah Diana Vreeland, pemimpin redaksi majalah Vogue.
ADVERTISEMENT
Vreeland menggabungkan kata ‘youth' dan 'quake' untuk mendeskripsikan gerakan gaya busana dan musik anak muda 1960-an, melawan nilai-nilai tradisional yang dianut orang tua mereka. Pada 2017, London juga menjadi pusat youthquake dengan menyebarkan 'London Look', atau gaya street style yang berkembang hingga masuk ke butik-butik di Paris, Milan, dan New York.
"Youthquake mungkin bukan pilihan tepat sebagai Word of the Year dan jarang digunakan di Amerika. Tetapi banyak bukti kuat di Inggris yang menjadikan kata tersebut tumbuh berkembang," tutur Casper Grathwohl, Presiden Oxford Dictionaries, seperti dikutip dari Independent.
Namun di 2017 ini, konteks youthquake berbeda dengan zaman dulu. Kini, youthquake lebih sering digunakan dalam konteks politik di kalangan anak muda. Kamus Oxford menyebutnya sebagai ‘kebangkitan gerakan politik generasi milenial’ yang kerap dituduh pemalas oleh generasi sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Tahun ini para editor Kamus Oxford menyaring ratusan kata dan akhirnya hanya terpilih sembilan kata baru. Setelah melakukan perdebatan panjang, akhirnya terpilihlah kata youthquake sebagai word of the year.
Sedangkan kedelapan kosa kata lainnya juga banyak yang bersinggungan dengan kondisi politik zaman ini.
Ilustrasi Salam "Heil Hitler" Nazi (Foto: Wikipedia.org)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Salam "Heil Hitler" Nazi (Foto: Wikipedia.org)
Contohnya kata 'antifa’ yang merupakan singkatan dari anti-fasis, sebuah gerakan yang diisi orang-orang bermazhab kiri dan anarkis untuk memukul balik kebangkitan nasionalis sayap kanan yang bersifat rasis di AS hingga Eropa. Mereka sering bersama-sama turun ke jalanan bersama kelompok liberal untuk mengadang aksi kelompok lawan ideologis dan kadang berujung bentrok.
Masih merujuk pada Kamus Oxford, antifa bermula dari kata ‘antifaschistisch’ yang pada awal Perang Dunia II merujuk pada lawan Partai Nazi. Kata antifasis dimasukkan ke Kamus Oxford usai perang berakhir.
ADVERTISEMENT
Saat Jerman masih terpecah di era Perang Dingin, kata antifasis masih populer di Jerman Timur yang masuk blok komunis. Setelah tembok Berlin runtuh, aktivis kiri dan anarkis sedunia masih memakainya dalam aktivisme melawan nasionalis sayap kanan.
Selain antifa, kata 'milshake duck' juga turut dimasukkan ke dalam kamus Oxford. Kata tersebut memiliki arti seseorang atau benda yang memberikan inspirasi pada orang lain di media sosial, tetapi terungkap bahwa ia memiliki masa lalu yang kurang menyenangkan atau berlawanan dengan sosok yang selama ini dikenal orang lain.
Kata lainnya adalah 'white fragility' yang didefinisikan sebagai rasa tidak nyaman orang berkulit putih saat dihadapkan dengan informasi soal ketidakadilan rasialis.