news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

4 Rahasia Kesehatan Sastrawan Taufiq Ismail

M. Aji Surya
Diplomat dan mahasiswa Program Doktoral Pengkajian Amerika Universitas Gadjah Mada (UGM).
Konten dari Pengguna
21 Oktober 2017 9:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari M. Aji Surya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Taufiq Ismail (Foto: dok: Aji Surya)
zoom-in-whitePerbesar
Taufiq Ismail (Foto: dok: Aji Surya)
ADVERTISEMENT
Tidak main-main, sang penyair “Sajadah Panjang” Taufiq Ismail kini telah berumur 82 tahun. Pria kelahiran 25 Juni 1935 akan meluncurkan kumpulan puisinya yang berbahasa Korea di Seoul dalam waktu dekat. Ia masih tampak sehat dalam ukuran usianya yang senja.
Taufiq Ismail bersama Istrinya (Foto: dok: Aji Surya)
zoom-in-whitePerbesar
Taufiq Ismail bersama Istrinya (Foto: dok: Aji Surya)
Bapak satu anak ini memang sangat concern terhadap beberapa hal agar dirinya tetap fit dan bermanfaat bagi banyak orang. Sebab setiap sebulan sekali harus traveling ke “Rumah Puisinya” di Sumbar, atau berkunjung ke beberapa pelosok dunia di luar negeri. Apa rahasianya?
ADVERTISEMENT
Pertama, mengonsumsi nasi putih sangat sedikit.
Nasi adalah penyimpan karbohidrat yang relatif tinggi. Meski makanan ini terasa enak, tetapi mulai diajuhi oleh Taufiq Ismail. Maklumnya, nasi putih dapat mendorong beberapa penyakit seperti gula.
“Dalam sehari, saya makan nasi tidak lebih dari satu centong. Lebih banyak makan buah-buahan. Saya harus sadar makin hari makin ringkih. Bukan anak muda lagi,” ujarnya.
Kedua, tes laboratorium tiga bulan sekali.
Tes ini dirasakan sangat penting untuk memahami apa yang terjadi dalam dirinya. Apa yang kurang dan apa yang lebih. Dengan tes rutin persis obat atau makanan apa yang harus dijadikan asupan untuk memperbaiki kesehatan tubuh.
“Seperti sekarang ini saya tahu bahwa kolesterol saya agak tinggi. Saya harus mengatasinya dengan makan yang non kolesterol agar semua menjadi normal,” ujarnya.
Taufiq Ismail bersama Aji Surya (Foto: dok: Aji Surya)
zoom-in-whitePerbesar
Taufiq Ismail bersama Aji Surya (Foto: dok: Aji Surya)
Ketiga, berolahraga secara rutin.
ADVERTISEMENT
Saat masih lumayan muda, Taufiq Ismail rajin jalan mengelilingi kampus IKIP Jakarta dekat rumahnya di Rawamangun. Berjalan kaki dirasakannya membantu kesehatan. Gerakan tetap ada, tetapi tingkat aerobiknya tidak terlalu tinggi sehingga jantung aman.
“Kalau sekarang saya olahraga rutin berupa senam. Tentu tidak lagi berjalan jauh. Cukup di tempat saja. Dengan senam, badan terasa segar dan aktifitas lancar,” ujarnya.
Keempat, membaca dan menulis setiap hari.
Taufiq Ismail bersama Dubes Umar Hadi (Foto: dok: Aji Surya)
zoom-in-whitePerbesar
Taufiq Ismail bersama Dubes Umar Hadi (Foto: dok: Aji Surya)
Inilah yang sering dilupakan. Taufiq membuka rahasia bahwa membaca dan menulis setiap hari selama minimal dua jam dapat membuat kesehatan otak dan jiwa terjaga. Alias menghindari kepikunan.
“Setiap hari, saya selalu sempatkan membaca apa saja dan menulis. Merenung dan memikirkan berbagai hal dalam kehidupan lalu menorehkan dalam tulisan yang bermanfaat,” katanya.
Taufiq Ismail sholat Jumat di masjid Itaewon (Foto: dok: Aji Surya)
zoom-in-whitePerbesar
Taufiq Ismail sholat Jumat di masjid Itaewon (Foto: dok: Aji Surya)
Tentu saja, hal lain yang bersifat wajib seperti beribadah tidak boleh ditinggalkan. Taufiq Ismail sempat sholat Jumat di masjid Itaewon, Seoul (20/10/17). Ia dengan khusu’ tetap berdoa saat para jamaah lain sudah bubar. ()
ADVERTISEMENT