Berbuka Puasa Bingsu Serasa Berbuka di Kampung Halaman

M. Aji Surya
Diplomat dan mahasiswa Program Doktoral Pengkajian Amerika Universitas Gadjah Mada (UGM).
Konten dari Pengguna
15 Juni 2017 13:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari M. Aji Surya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bingsu bikin saya kangen kudapan kampung (Foto: Dok. Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Bingsu bikin saya kangen kudapan kampung (Foto: Dok. Pribadi)
ADVERTISEMENT
Tatkala berada di negeri orang, makanan tertentu bisa menjadi obat homesick. Berbuka bingsu di negeri ginseng dijamin serasa berada di Palembang atau pelosok Nusantara.
ADVERTISEMENT
Dari kemasannya, dipastikan menggugah selera. Apalagi menjelang berbuka setelah hampir 17 jam menahan lapar dan dahaga. Melihat tampangnya saja sudah bikin ludah langsung mengucur deras. Kagak nahan!
Wajahnya yang putih bersih di atas gelas membangkitkan ingatan bahwa yang satu ini adalah makanan atau minuman dingin semacam salju. Tumpukan itu menyiratkan sebuah gunung es. Bagaimana tidak, di ujung atas terdapat lelehan "magma" berupa cream atau susu. Sedangkan di kepundannya berupa torehan "berbagai batu" dalam bentuk kacang merah dan potongan roti.
Tentu saja, ketika membongkar gunung es yang bernama bingsu ini merupakan sensasi tersendiri. Maksudnya, saat menyendok saja sudah akan menimbulkan rasa tidak nyaman di dalam hati. Ada rasa tidak tega kreasi yang sedemikian eksotik harus dirusak.
Bingsu, bagai gunugn es lezat yang siap lahap! (Foto: Dok. Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Bingsu, bagai gunugn es lezat yang siap lahap! (Foto: Dok. Pribadi)
Namun ketika satu sendok pertama masuk ke mulut, maka nafsu membongkar bingsu tiba-tiba menggelora. Ingin segera menyikat dari ujung kepundan hingga ujung paling bawah dari magma.
ADVERTISEMENT
Rasa dingin yang menyentuh bibir lalu terasa mengagetkan lidah dan meluncur di tenggorokan merupakan sebuah pengalaman akhir puasa yang luar biasa. Apalagi ditingkahi cream dan kacang yang manis dan gurih. Eksotika bingsu makin memuncak saat ketiganya berada diatas lidah. Betul-betul maknyus.
Jangan cepat-cepat berpuas diri. Di dalam gunung bingsu benar-benar ada magmanya. Semua tergantung si pembuatnya. Ada magma berupa kacang, namun ada juga yang berupa buah-buahan seperti pisang, mangga atau kurma. Bahkan ada juga yang mencampurnya dengan semacam moci.
Yang paling asyik tentunya saat berbuka bingsu dengan teman atau pasangan. Saling membongkar makanan eksotik sambil bercerita indahnya pengalaman berpuasa dijamin bisa lupa waktu. Satu bingsu dalam porsi yang besar sering sengaja dibuat untuk dimakan keroyokan.
Salah satu kedai bingsu ternikmat! (Foto: Dok. Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu kedai bingsu ternikmat! (Foto: Dok. Pribadi)
Yang jelas, menyantap bingsu akan serasa di kampung halaman. Mengingatkan tentang es serut di Jawa Tengah, atau es kacang di kisaran Palembang. Kelihatannya, minuman semacam ini juga tidak terlalu berbeda dengan es campur yang sangat diminati warga Indonesia.
ADVERTISEMENT
Terdapat berbagai model bingsu di Korea Selatan. Namun komponen tradisionalnya berupa es serut plus cream dan kacang di puncaknya. Bingsu yang asli dijual di kawasan pasar tradisional dengan harga kisaran 2.500 won atau hampir Rp 30 ribu per mangkok gelas. Sedangkan yang dibuat modern dan dijual di cafe-cafe, ada yang berharga 18 ribu won, atau diatas Rp 200 ribu.
Yes, pilihan hidup selalu ada tergantung seberapa dalam Anda bersedia merogoh saku untuk sebuah sensasi.